Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang menerbitkan obligasi korporasi menurun. Namun, analis memproyeksikan penerbitan obligasi korporasi di sepanjang tahun ini akan tetap ramai karena didukung penurunan suku bunga acuan.
Berdasarkan data Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) per 22 Februari 2020 terdapat 18 seri obligasi korporasi baru yang berasal dari tujuh emiten. Total nilai penerbitan tersebut Rp 12,47 triliun.
Sebagai perbandingan, di periode yang sama tahun lalu ada 41 seri obligasi korporasi baru yang terbit dan berasal dari 12 emiten. Sementara, total nilai penerbitan mencapai Rp 12,49 triliun.
Baca Juga: Pasar saham kurang kondusif, investor asing beralih ke pasar obligasi
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah emiten yang mengeluarkan obligasi korporasi baru di awal tahun ini lebih sedikit dibandingkan awal tahun lalu.
Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Nicodimus Anggi Kristiantoro mengatakan, jumlah emiten yang mengeluarkan obligasi korporasi menurun karena pelaku pasar tengah dihadapkan pada kekhawatiran risiko perlambatan ekonomi global akibat penyebaran virus corona.
"Emiten-emiten diperkirakan masih wait and see dan menahan diri sambil melihat perkembangan isu virus corona," kata Nico, Jumat (21/2).
Menurut Nico, tantangan yang bisa menghambat penerbitan obligasi korporasi di tahun ini juga berasal dari risiko global seperti perlambatan ekonomi global yang menyeret ekonomi Indonesia ikut melambat. Selain itu, risiko konflik dagang dan geopolitik yang terjadi di negara maju juga jadi perhatian investor.
Namun, dilihat dari sisi jumlah total nilai penerbitan tahun ini dan tahun lalu, kurang lebih sama. Analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan mengatakan total nilai penerbitan yang tidak jauh berbeda menandakan justru ada minat penerbitan obligasi korporasi yang lebih besar dari tiap emiten.
"Korporasi melihat potensi permintaan akan besar sehingga mereka berani menerbitkan obligasi dengan nilai yang lebih besar dari tahun lalu," kata Ariawan.
Baca Juga: Para agen penjual SR012 optimistis penjualan mencapai target