Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Turunnya suku bunga acuan 7-day reverse repo rate (7DRR) berpengaruh terhadap industri. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin (bps) menjadi 4,5% dari sebelumnya 4,75%.
Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugrah Securindo Indah menyatakan, perbankan dan properti akan terpengaruh. Namun, menurut dia, pemangkasan suku bunga tersebut dalam beberapa bulan ke depan belum menarik. "Apalagi properti sudah jenuh, dan PE sudah terlalu mahal," kata Bertoni saat ditemui KONTAN di Jakarta, Rabu (23/8).
Pasar properti yang masih lesu juga menjadi sinyal negatif terhadap suku bunga sebelumnya yang berada di level 4,75%. Beberapa emiten tidak mencapai marketing sales yang ditargetkan. Rata-rata marketing sales tertinggi hanya 40%. "Ini mengindikasikan pangsa pasar belum menyerap properti dengan level 4,75%," lanjutnya.
Oleh karenanya, pembuktian efek dari pemangkasan itu terhadap sektor properti akan nampak pada kuartal tiga. Sementara itu, bank-bank besar yang mengandalkan margin bunga juga akan tertekan.
Pasalnya bila bunga bank kecil, maka pendapatan bunganya juga kecil. "Tapi biasanya suku bunga turun, dua sektor ini yang merespon naik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News