Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Federal Reserve menaikkan suku bunga Fed Funds Rate sebesar 25 basis poin menjadi 0,25%-0,5%. Sementara itu, Bank Indonesia menahan suku bunga acuan sebesar 3,5% pada Maret 2022.
Kenaikan suku bunga The Fed turut mempengaruhi sejumlah saham dalam negeri. Head of Research NH Korindo Sekuritas Anggaraksa mengatakan, salah satu sektor yang mendapatkan efek positif dari peningkatan suku bunga adalah sektor keuangan. Dia bilang, emiten perbankan dan perusahaan pembiayaan biasanya mendapat dampak cukup baik dari kenaikan suku bunga.
“Selama kenaikan permintaan kreditnya bisa dijaga, ini berpotensi meningkatkan margin laba bersih. Ini memberikan sentimen positif,” ujarnya, Kamis (17/3).
Baca Juga: Aksi Profit Taking Menahan Laju IHSG Hari Ini
Selain itu, kenaikan suku bunga The Fed juga memberikan keuntungan untuk emiten-emiten dengan cadangan kas besar. Anggaraksa bilang, emiten dari sektor pertambangan batubara seperti ADRO, ITMG, dan UNTR memiliki kas yang cukup tinggi.
Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan menilai, kebijakan kenaikan suku bunga berpotensi menekan aset berisiko, salah satunya pasar saham. Sehingga sulit mencari mana saja saham yang berdampak positif secara langsung dari kenaikan suku bunga. Secara performa, Alfred melihat saham-saham yang menjadi top net buy asing memiliki performa yang sangat baik.
Alfred mencermati, dampak secara sektoral untuk peningkatan suku bunga adalah kepada sektor perbankan dan properti. Ia bilang, kenaikan suku bunga acuan akan meningkatkan suku bunga simpanan dan suku bunga kredit, termasuk untuk pembelian properti di Indonesia dimana 70% pembelian properti di Indonesia masih menggunakan pembiayaan perbankan.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Rebound pada Jumat (18/3)
Anggaraksa menambahkan, sektor yang sensitif dari kenaikan suku bunga yakni perusahaan-perusahaan padat modal. “Kenaikan suku bunga ini berpengaruh pada kenaikan biaya dana, jadi terutama perusahaan-perusahaan padat modal seperti insfrastruktur, konstruksi dan properti terdampak,” tambahnya.
Beberapa saham yang mungkin bisa dicermati investor seiring dengan momentum kenaikan suku bunga ini ada ADRO, UNTR, dan ANTM. Pelaku pasar bisa buy ADRO dengan target harga di Rp 3.500 per saham dan ANTM dengan target harga di Rp 2.860 per saham. Dari sektor perbankan, Anggaraksa menjagokan saham BBNI dengan target harga di Rp 9.000 per saham dan saham BMRI dengan target harga di Rp 8.600 per saham.
Baca Juga: Menakar Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed ke Pasar Saham Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News