kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menakar Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed ke Pasar Saham Indonesia


Kamis, 17 Maret 2022 / 17:39 WIB
Menakar Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed ke Pasar Saham Indonesia
ILUSTRASI. Keputusan kebijakan suku bunga oleh The Fed dan BI sudah sesuai dengan proyeksi pasar.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve resmi menaikkan suku bunga pada Kamis (17/3). The Fed menaikkan suku bunga Fed Funds Rate sebesar 25 basis poin menjadi 0,25%-0,5% atau sesuai dengan ekspektasi pasar.

Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, dampak kenaikan suku bunga The Fed akan mendorong bank sentral negara lain untuk ikut menaikkan suku bunga, termasuk Bank Indonesia untuk mengantisipasi dampak berupa capital outflow. “Jadi, dampaknya ke pasar saham dari sisi makro dan juga potensi capital outflow,” kata Alfred kepada Kontan.co.id, Kamis (17/3).

Pada Desember 2015 yang lalu, saat The Fed mulai menaikkan suku bunga, bursa saham mencatatkan net sell asing pada tahun 2016 dan menjelang kenaikan suku bunga terpantau aksi jual asing lebih besar.

Baca Juga: Penyataan Bank Indonesia Bisa Kembali Mengerek Kurs Rupiah pada Jumat (18/3)

Adapun pada kenaikan suku bunga The Fed kali ini, menjelang kenaikan suku bunga, investor asing justru melakukan aksi beli yang masif. Bahkan sampai Kamis (17/3) setelah keputusan kenaikan suku bunga, asing masih tetap membukukan net buy.

Berdasarkan data RTI, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 854,69 miliar di seluruh pasar pada hari ini. Menurut Alfred, masuknya dana asing di tengah kenaikan suku bunga The Fed menunjukkan kuatnya daya tarik ekonomi Indonesia dan kinerja emiten pasca gelombang ketiga Covid-19.

Kenaikan suku bunga the Fed sebesar 25 bps menjadi 0,25%-0,5% di saat inflasi AS di atas 7% membuat Indonesia masih terlihat menarik. “Aksi lanjutan net buy asing tersebut menambah optimisme pasar, sehingga IHSG masih kuat bahkan mampu menyentuh all time high kembali,” ujar dia.

Baca Juga: Meski IHSG Turun, Asing Masih Mencatat Net Buy Pada Kamis (17/3)

Pada perdagangan Kamis (17/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat melemah 0,40% ke level 6.964,38.

Head of Research NH Korindo Sekuritas Anggaraksa menambahkan efek kenaikan suku bunga The Fed terhadap bursa saham Indonesia tidak terlalu banyak. Hasil keputusan kebijakan suku bunga oleh The Fed dan BI sudah sesuai dengan proyeksi pasar. Dia juga bilang, penurunan IHSG pada hari ini terbilang wajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×