Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas emiten properti mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih selama tiga bulan pertama tahun ini.
Namun, kinerja emiten properti hingga akhir tahun ini masih berada di bawah bayang-bayang kenaikan bunga.
Salah satu emiten properti yang mencetak laba tinggi adalah PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE).
Laba bersih BSDE melonjak 154,09% menjadi Rp 883,98 miliar. Sementara itu, laba bersih PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) tumbuh 60,65% secara tahunan.
Baca Juga: Saham Lapis Kedua & Ketiga Masih Tertinggal, Ini Rekomendasi Saham yang Menarik
PT Intiland Development (DILD) juga berhasil membalikkan kerugian Rp 99,7 miliar di kuartal I-2022 menjadi laba bersih Rp 391,7 miliar pada kuartal I-2023.
Menurut analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei, pendorong kinerja emiten properti adalah musim serah terima dari aset properti yang terjual pada tahun 2022.
"Selain itu, mobilitas yang meningkat mendorong kenaikan pendapatan berulang atau recurring income," kata Jono pada Sabtu (6/5).
Jono menambahkan bahwa suku bunga yang lebih tinggi akan menjadi tantangan bagi sektor properti, karena dapat menurunkan daya beli masyarakat.
Namun, dia menilai kinerja emiten properti tahun ini masih cukup kuat.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Emiten yang Terdampak Kenaikan Suku Bunga
Jono merekomendasikan beli untuk saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan target harga Rp 700 per saham.
Head of Equity Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, mengatakan bahwa dampak negatif kenaikan suku bunga hanya akan terjadi dalam jangka pendek.
Sukarno merekomendasikan trading buy untuk saham DILD, BSDE, dan SMRA dengan target harga masing-masing Rp 190, Rp 1.225, dan Rp 655 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News