kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Suku Bunga Masih Tinggi, Simak Prospek dan Rekomendasi Saham Properti di 2023


Minggu, 24 September 2023 / 16:37 WIB
Suku Bunga Masih Tinggi, Simak Prospek dan Rekomendasi Saham Properti di 2023
ILUSTRASI. Perumahan sedang dibangun di kawasan BSD City milik PT Bumi Serpong Damai di Tangerang, Indonesia, pada hari Rabu, 16 September 2009. Suku Bunga Masih Tinggi, Simak Prospek dan Rekomendasi Saham Properti di 2023.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

Hal tersebut sehubungan dengan adanya faktor stabilitas perekonomian domestik, di mana likuiditas kredit juga memadai. Alhasil, permintaan terhadap sektor properti pun masih positif.

“Di sisi lain, kinerja marketing sales dari masing-masing emiten masih naik di semester I secara tahunan,” ujanya kepada Kontan, Jumat (24/9).

Nafan melihat, valuasi saham emiten sektor properti masih menarik. Sebab, price earning ration (PER) saham properti rata-rata masih di bawah 15 kali.

Baca Juga: Terimbas Tingkat Suku Bunga Perumahan AS, WOOD Pangkas Target Penjualan Hingga 50%

Apalagi, BI pun sudah berkomitmen terus menahan suku bunga, setidaknya hingga semester I 2024. “Sehingga, investor masih bisa mencermati saham properti, meskipun saat ini tengah berada di rezim suku bunga tinggi,” paparnya.

Selain itu, kinerja emiten properti juga akan sangat dipengaruhi stabilitas pertumbuhan ekonomi domestik.

 

“Properti ini pendapatannya bukan dari marketing sales saja, tetapi juga ada recurring income dari mal yang pengunjungnya meningkat karena konsumsi domestik meningkat,” tuturnya.

Baca Juga: Integra Indocabinet (WOOD) Targetkan Pendapatan 2023 Turun Hingga 50%, Ini Sebabnya

Arjun merekomendasikan beli untuk BSDE dengan target harga Rp 1.170 per saham. Sementara, Nafan merekomendasikan accumulate untuk BSDE dan SMRA dengan target harga masing-masing Rp 1.100 per saham dan Rp 625 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×