Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (19/9) meraih penawaran yang terbilang tinggi, yakni mencapai Rp 52,41 triliun. Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 17,5 triliun, naik dibandingkan dengan lelang sebelumnya (5/9), Rp 17 triliun.
Ada enam seri surat utang yang dilelang. Pertama, seri SPN03171221 yang jatuh tempo pada 21 Desember 2017 dengan yield rata-rata yang dimenangkan 4,53%. Pemerintah memenangkan seri ini sebesar Rp 5 triliun.
Kedua, SPN12180607 yang jatuh tempo pada 7 Juni 2018. Seri tenor pendek ini paling laris dengan jumlah total penawaran yang masuk mencapai Rp 12,48 triliun. Pemerintah memenangkan Rp 3 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 5,04% dari seri ini.
Ketiga, FR0059 yang kedaluwarsa 15 Mei 2027. Pemerintah mengambil Rp 2,65 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang dimenangkan sebesar 6,44%. Keempat, seri FR0061 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2022. Nilai yang dimenangkan Rp 1,65 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang 5,99%.
Kelima, FR0075 yang jatuh tempo di 15 Mei 2038. Pemerintah menyerap Rp 2,4 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,17%. Keenam, FR0076 yang jatuh tempo 15 Mei 2048. Penawaran yang diterima sebesar Rp 2,8 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang 7,5%.
Analis menilai lelang kemarin terbilang sukses, dengan nominal yang dimenangkan pemerintah sebesar Rp 17 triliun. Jumlah ini lebih tinggi dari target indikatif Rp 15 triliun.
I Made Adi Saputra Analis Fixed Income MNC Securities mengatakan investor terlihat cukup agresif masuk, terutama di SUN bertenor pendek. "Bahkan SUN seri baru FR0076 yang bertenor 30 tahun juga cukup banyak peminatnya," kata Made.
FR0076 diburu investor dana pensiun dan asuransi jiwa yang butuh aset dalam tenor panjang. Maklum, FR0076 menawarkan imbal hasil yang cukup menarik. Apalagi seri ini biasanya hanya akan dilelang dua kali dalam satu kuartal.
Lelang kemarin juga menjadi kesempatan investor untuk memburu SUN pada lelang terakhir kali di kuartal III-2017. Seri tenor pendek paling banyak diincar investor. Made bilang, investor masih berhati-hati, terutama setelah adanya koreksi pasar obligasi beberapa hari lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News