Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Mata uang Euro masih menunjukkan tren penguatannya terhadap Dollar AS. Pasangan EUR/USD kemarin berada di level 1.4151.
Menurut Iwan Cahyo, analis First state Futures, trend penguatan Euro ini tidak terlepas dari kebijakan suku bunga rendah yang dilakukan oleh the Fed. Bukan hanya terhadap the green back, Euro juga mengalami penguatan terhadap yen Jepang.
Dari sisi fundamental, ekonomi Eropa tidak banyak yang mendukung penguatan. dengan krisis surat utang yang belum tuntas, sebetulnya sangat mungkin bagi Euro untuk tertekan. "Hanya saja kondisi Eropa saat ini tidak seburuk AS," kata Iwan.
Angin segar hanya diembuskan oleh rencana kenaikan suku bunga bulan depan. "Rencana EBC sedikit berpengaruh positif terhadap Euro," kata Alwi Assegaf, analis Universal broker. Selebihnya kondisi Eropa tidak lebih bagus dari AS.
Sebetulnya, dengan naiknya suku bunga, tidak berarti menunjukkan perekonomian mereka bagus. Rencana kenaikan suku bunga ini adalah langkah satu-satunya yang bisa diambil untuk mengimbangi tingkat inflasi di Eropa. Inilah yang membedakan Eropa dan AS.
Iwan melihat terhadap dollar, mata uang Eropa ini masih akan bullish dalam pekan ini. "Saat ini Euro sudah overbought," kata Iwan.
Untuk pekan ini Alwi memperkirakan paring EUR/USD akan bergerak di kisaran 1,4050-1,4280. Sedangkan Iwan meramalkan pasangan EUR/USD akan bergerak di angka 1,38-1,43.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News