Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk ritel seri SR-008 masih menjadi konsumsi investor kakap. Pasalnya, dengan total penerbitan Rp 31,5 triliun dan jumlah investor 48.444 orang, maka rata-rata pembelian mencapai Rp 650,2 juta per investor.
Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan memaparkan, sebanyak 37,77% investor atau sekitar 18.297 orang membeli SR-008 dengan kisaran pembelian Rp 100 juta hingga Rp 600 juta.
Sedangkan pembelian di bawah Rp 100 juta mencapai 36,35% dari jumlah investor atau sekitar 17.609 orang. "Dengan nilai sebesar itu, masih cukup besar bagi investor kecil," ujar Analis PT Capital Asset Management Desmon Silitonga, Jakarta, Senin (7/3).
Desmon menuturkan, saat ini sukuk ritel banyak digenggam oleh investor institusi melalui pasar sekunder. Idealnya, ujar Desmon, pemerintah menurunkan batas maksimal pembelian menjadi Rp 100 juta dari saat ini yang sebesar Rp 5 miliar.
"Mekanisme transaksi di pasar sekunder juga perlu dibuat agar hanya bisa dibeli oleh masyarakat dan bukan investor institusi," tambah Desmon.
Sukuk ritel diterbitkan dengan tingkat imbalan 8,30% per tahun. Jangka waktu selama tiga tahun dan akan jatuh tempo 10 Maret 2019. Imbalan akan dibayarkan setiap bulan pada tanggal 10.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News