Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penerbitan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk ritel laris manis. Pemerintah menjual surat utang seri SR-008 itu senilai Rp 31,5 triliun dengan jumlah investor 48.444 orang.
Penerbitan tersebut di atas target indikatif pemerintah yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 25 triliun hingga Rp 30 triliun.
Menurut Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Robert Pakpahan, beberapa agen penjual mengajukan penambahan kuota selama masa penawaran.
Penerbitan ini merupakan yang terbesar sejak sukuk ritel pertama kali diterbitkan pada 2009. "Jumlah investor sukuk ritel kali ini juga merupakan yang terbesar selama ini," ujar Robert, Senin (7/3).
Jumlah penerbitan tersebut jauh di atas seri SR-007 yang diterbitkan 2015 sebelumnya. Saat itu, pemerintah hanya menyerap Rp 21,9 triliun dengan jumlah investor 29.706 orang.
Robert memaparkan sebanyak 37,77% investor atau sekitar 18.297 orang membeli SR-008 dengan kisaran pembelian Rp 100 juta hingga Rp 600 juta.
Sedangkan pembelian di bawah Rp 100 juta mencapai 36,35% dari jumlah investor atau sekitar 17.609 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News