kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.820   35,00   0,22%
  • IDX 7.204   69,65   0,98%
  • KOMPAS100 1.108   14,06   1,29%
  • LQ45 877   9,28   1,07%
  • ISSI 220   3,39   1,56%
  • IDX30 449   5,06   1,14%
  • IDXHIDIV20 541   5,49   1,03%
  • IDX80 127   1,71   1,37%
  • IDXV30 135   1,49   1,11%
  • IDXQ30 149   1,40   0,95%

Suhu politik memanas hingga ke pasar modal


Sabtu, 21 Juni 2014 / 12:54 WIB
Suhu politik memanas hingga ke pasar modal
ILUSTRASI. Resep Ayam Charsiu Panggang Madu (Youtube/Devina Hermawan)


Reporter: Amailia Putri Hasniawati, Cindy Silviana Sukma, Adhitya Himawan | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Suhu panas menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2014 merembet ke bursa saham Indonesia. Nama pasangan calon presiden-calon wakil presiden Prabowo-Hatta tiba-tiba muncul dalam daftar pemegang saham di sejumlah emiten Grup MNC.

Menurut data Bloomberg, Kamis (19/6) lalu, tercatat nama Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta memborong saham-saham Grup MNC. Nilainya mencapai Rp 869,81 miliar.

Perinciannya, pembelian itu adalah saham MNC Investama (BHIT) senilai Rp 712,68 miliar, Global Mediacom (BMTR) senilai Rp 33,38 miliar, MNC Land (KPIG) Rp 111,98 miliar, dan Media Nusantara Citra (MNCN) Rp 11,76 miliar.

Kubu pasangan calon presiden calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla bereaksi. Anggota tim sukses Jokowi- Kalla Poempida Hidayatullah mendesak pasangan Prabowo-Hatta menjelaskan transaksi besar-besaran saham MNC Grup milik Hary Tanoesoedibjo. Hal ini demi menjaga transparansi pemilu presiden terkait dana yang melibatkan capres-cawapres.

Namun, Grup MNC buru-buru membantah kabar aksi borong saham oleh Hary Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta. "Saham tersebut secara resmi tercatat atas nama Hary Tanoesoedibjo, sebagai kepemilikan saham yang dimiliki dewan komisaris dan direksi atas nama pribadi," ungkap Arya Sinulingga, Direktur Group Corporate Secretary BHIT.

Yang sudah pasti, pada Rabu (18/6) lalu, Hary Tanoesoedibjo resmi menjual kepemilikan sahamnya di KPIG senilai Rp 1,25 triliun. Hal ini  terungkap berdasarkan surat keterbukaan informasi yang ditandatangani Wakil Direktur Utama KPIG Budi Rustanto kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).

MNC juga memprotes Bloomberg yang menampilkan daftar pemegang saham atas nama Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta. Kemarin, Bloomberg secara resmi menyatakan kesalahannya terkait munculnya nama Prabowo-Hatta Hary Tanoesudibjo (yang sebelumnya ditulis Tanoesoedibjo Prabowo-Hatta) dalam data kepemilikan saham di Grup MNC.

Bloomberg menyatakan, penyebutan nama Hary Tanoesoedibjo di terminal dan situs Bloomberg secara tak sengaja tergabung dengan nama lain dan terbaca ‘Prabowo-Hatta Hary Tanoesudibjo’.

Dengan klarifikasi tersebut, untuk sementara suhu di pasar modal kembali dingin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×