kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Sucor AM Ungkap Jurus Investasi Adaptif Hadapi Tahun 2025


Sabtu, 19 April 2025 / 13:58 WIB
Sucor AM Ungkap Jurus Investasi Adaptif Hadapi Tahun 2025
ILUSTRASI. Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Pandu Sjahrir (kiri) dalam acara Sucor Spotlight bertajuk Danantara: Revolutionary Vision or Architectural Overreach?


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) menilai penting memberikan perspektif yang komprehensif dan kredibel kepada para investor, mitra, dan stakeholder dalam menghadapi tahun 2025. 

Seperti diketahui, tahun 2024 menandai babak baru dalam peta politik dan ekonomi Indonesia. Di tengah transisi kepemimpinan nasional dan dinamika global yang kian kompleks, mulai dari kebijakan suku bunga The Fed, perang tarif, hingga ketegangan geopolitik—investor dihadapkan pada lanskap investasi yang penuh tantangan sekaligus peluang.

Menanggapi hal ini, PT Sucorinvest Asset Management (Sucor AM) menggelar The Sucor Stage 2025 bertajuk Market Outlook 2025 Navigating Investments in New Regime pada 17 April lalu. Acara ini menjadi wadah strategis untuk membekali investor, mitra, dan stakeholder dengan wawasan mendalam mengenai arah kebijakan pemerintahan baru dan strategi investasi ke depan.

“Kita tengah berada di titik krusial di mana arah baru pasar dan performa ekonomi akan sangat dipengaruhi oleh transisi nasional dan tekanan global,” ujar Jemmy Paul Wawointana, CEO Sucor AM dalam keterangannya, Sabtu (19/4).

Baca Juga: Investasi Emas Saat Ekonomi Tak Stabil Memiliki Risiko Ini, Cek Penjelasannya

Jemmy menambahkan bahwa di tengah ketidakpastian, investor membutuhkan strategi yang adaptif, pandangan objektif, dan arahan investasi yang terpercaya.

Handy Yunianto, Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas, turut mengangkat optimisme terhadap pasar obligasi. “Kepemilikan asing yang rendah membuat pasar obligasi Indonesia lebih tahan terhadap guncangan global. Ini menjadi peluang menarik di tengah volatilitas suku bunga,” ungkapnya.

Sementara itu, Adiwarman Karim, ekonom syariah dan Wakil Komisaris Utama PT Bank Syariah Indonesia, mengingatkan pentingnya pemahaman sebelum berinvestasi. “Jangan sekadar ikut-ikutan. Pelajari dulu fundamentalnya, lalu amati pasar. Investasi tanpa arah hanya akan membawa kita hanyut dalam tren sesaat,” tegasnya.

Sucor AM juga membedah strategi portofolio untuk menjawab tantangan di era baru. Tim fund manager merekomendasikan berbagai produk unggulan sesuai profil risiko investor.

Baca Juga: Analis Masih Merekomendasikan Reksadana Pasar Uang dengan Fasilitas Sameday Redeem

Pertama, ada Sucorinvest Equity Fund (SEF) untuk investor agresif di saham berfundamental kuat. Kedua, Sucorinvest Money Market Fund (SMMF) untuk investor konservatif dengan kebutuhan likuiditas tinggi.

Ketiga, Sucorinvest Monthly Income Fund (SMIF) untuk memanfaatkan peluang di obligasi Indonesia. Dan terakhir  produk indeks seperti Sucor IDX30 Fund untuk investasi jangka menengah hingga panjang.

Melalui The Sucor Stage 2025, Sucor AM menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis dalam menyediakan solusi investasi yang relevan, adaptif, dan berorientasi jangka panjang, seiring arah baru pemerintahan dan dunia yang terus bergerak dinamis.

Selanjutnya: BNI Berdayakan Perempuan Disabilitas melalui Rumah BUMN Bekasi

Menarik Dibaca: Samsung S23 Plus Ponsel Terbaik Buat Konten Kreator, Kameranya Super Jernih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




[X]
×