Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Yuwono Triatmodjo
JAKARTA. Sebuah aliansi strategis dirintis PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ) dengan mitranya, Ito En Ltd asal Jepang di tahun 2013. Kedua perusahaan itu sepakat membentuk perusahaan patungan yang akan memproduksi minuman teh hijau kemasan.
ULTJ memang merupakan pemain minuman dalam kemasan yang cukup ternama di Indonesia. Di industri minuman kemasan ultra high temperature (UHT), ULTJ menguasai setidaknya 60% pangsa pasar produk susu. Sedangkan untuk minuman teh dalam kemasan, ULTJ dengan produknya seperti teh kotak menguasai 50% pangsa pasar.
Sementara, Ito En merupakan salah satu pemain utama minuman ringan (softdrink) dan teh hijau di Negeri Sakura. Pada tahun 2011, Ito En mengklaim menguasai 10,5% pangsa pasar segmen softdrink yang menempatkan perusahaan ini pada urutan terbesar ketiga di Jepang.
Di segmen teh hijau siap minum, merek milik Ito En yaitu Oi Ocha merupakan pemimpin pasar dengan menguasai setidaknya 37% dari pangsa pasar produk ini di Jepang pada tahun 2012. Dengan tujuan menjadi pemain global di bisnis minuman teh kemasan, Ito En juga memiliki basis yang cukup kuat di Amerika Utara.
Ito En juga memiliki entitas bisnis di Singapura di bawah Ito En Asia Pacific Holdnigs Pte Ltd. Selama ini, proses promosi dan penjualan merek Ito En ke wilayah Asia Tenggara masih via Singapura. Nah, dengan aliansi strategis bersama ULTJ, maka Ito Eon memiliki akses langsung ke pasar yang sangat potensial di Indonesia. Kekuatan merek ULTJ yang menjadi sebab Ito En memilihnya sebagai rekan bisnis di Indonesia.
Kini, kedua perusahaan besar tersebut telah telah sepakat mendirikan dua anak usaha pada 31 Juli 2013. Kedua perusahaan patungan ULTJ dan Ito En ini bernama, PT Ultrajaya Ito En Manufacturing, dan PT Ito En Ultrajaya Wholesale.
ULTJ memiliki kepemilikan mayoritas di PT Ultrajaya Ito En Manufacturing. Sebaliknya, ULTJ memiliki porsi yang lebih kecil di PT Ito En Ultrajaya Wholesale. Masing-masing perusahaan patungan tersebut, memiliki modal awal senilai Rp 30 miliar.
Kelak, Ultrajaya Ito En Manufacturing memiliki tugas sebagai produsen minuman teh hijau. Sedangkan, Ito En Ultrajaya Wholesale, memiliki peran sebagai agen pemasaran dari produk tersebut. Pada tahun 2014, pabrik produksi akan mulai dibangun di Indonesia.
Kuasai pasar teh
Seperti pernah ditulis harian KONTAN beberapa waktu lalu, Sekretaris perusahaan ULTJ Eddi Kurniadi menyatakan, pihaknya ingin memperkuat bisnis teh kemasan di Indonesia. "Pemain bisnis teh di Indonesia makin banyak. Kami ingin berpartisipasi, sebab selama ini kami sudah memimpin pasar di bisnis susu," ungkapnya.
Lebih lanjut Eddi menyatakan, kerjasama dengan Ito En akan menghasilkan produk berupa teh dalam kemasan untuk pasar domestik Indonesia. Teh yang direncanakan berjenis teh hijau. Minuman teh hijau merupakan kekuatan utama Ito En di Jepang dan membuatnya menjadi pemimpin pasar. Manajemen ULTJ berharap, produk tersebut akan dapat dipasarkan pada kuartal pertama 2014.
Bila bisnis tersebut berjalan sesuai rencana, kantong ULTJ bakal semakin tebal. Tapi, kontribusi baru terasa di tahun depan.
Tahun ini, ULTJ menargetkan bisa mencetak penjualan sebanyak Rp 3,24 triliun, atau meningkat 15,34% dari perolehan tahun lalu sebesar Rp 2,81 triliun. Peningkatan kapasitas produksi merupakan sarana penopang pencapaian target penjualan tersebut.
Di 2013, terdapat peningkatan kapasitas pabrik ULTJ sebesar 20% hingga 30% dibandingkan tahun 2012. Setelah proses tersebut selesai, maka diperkirakan kapasitas produksi ULTJ mampu mencapai 360 juta liter hingga 390 juta liter susu cair per tahun.
Hingga semester I 2013, ULTJ mencetak kenaikan laba bersih sebesar 49,30% menjadi Rp 219,90 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu. Adapun, penjualan ULTJ tercatat Rp 1,69 triliun atau naik 24,66% dibandingkan periode yang sama di 2012. Jika melihat dari target sepanjang tahun ini, berarti penjualan ULTJ itu sudah mencapai 52,16% dari target setahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News