Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Selanjutnya, ada pengembangan beragam aplikasi lainnya seperti Laper Nih (aplikasi pengantaran makanan), MuslimApp (aplikasi muslim), SobatTani (aplikasi yang membantu pemasaran hasil panen), dan lain sebagainya.
Berbagai layanan ini juga didukung oleh layanan wifi gratis dan jaringan fiber optik, yang mana model bisnis ini tak hanya memungkinkan perusahaan untuk mewujudkan misi untuk masyarakat bisa menikmati internet secara gratis tetapi juga menghasilkan revenue positif bagi kemajuan dan pengembangan bisnis perseroan ke depan.
Baca Juga: Pendapatan Metrodata Electronics (MTDL) tumbuh 13,9% di kuartal I 2021
Lebih jauh lagi, ia memaparkan transformasi digital menjadi sangat penting karena mampu meningkatkan potensi ekonomi.
Secara berkelanjutan, Surge akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong percepatan transformasi digital layanan publik.
Tahun ini Surge fokus pada pembangunan jaringan fiber optic yang berkualitas dan berkapasitas besar di sepanjang jalur rel kereta milik PT Kereta Api Indonesia di Pulau Jawa. Pembangunan jaringan ini akan membantu proses fiberisasi bagi operator-operator telekomunikasi dengan penerapan teknologi baik 4G maupun 5G pada waktu dekat.
Dari potensi pertumbuhan bisnis di tahun ini, Surge optimis akan lebih baik. Menurut Hermansjah, kombinasi pilar bisnis Surge memberikan perusahaan potensi pemasukan yang bersifat pendapatan tetap (jaringan infrastruktur) dan potensi bisnis advertising dan digital yang tidak terbatas potensinya.
Bahkan dengan kombinasi portofolio aplikasi digital dan infrastruktur periklanan dari Surge, ia perkirakan telah dapat menjangkau lebih dari 150 juta orang per hari.
Selanjutnya: Pendapatan Telkom (TLKM) tahun 2020 tumbuh di bawah 1% karena tekanan bisnis legacy
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News