Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
Diekspornya produk RBDPO ini merupakan bentuk komitmen Mahkota Group yang sampai sekarang fokus pada program hilirisasi industri sawit. Melalui hilirisasi, Mahkota Group berkesempatan memperoleh insentif dari pemerintah karena mampu menghasilkan produk yang bernilai tambah.
Mahkota Group pun menyiapkan rencana peningkatan kapasitas produksi guna mendukung langkah hilirisasi tersebut.
Mengutip berita sebelumnya, Mahkota Group berencana meningkatkan kapasitas refinery line-1 dan menambahkan refinery line-2, lalu ada pengembangan produk hard stearin, margarin, oil packing, dan shortening, penambahan angka timbun, peningkatan kapasitas kernel crushing plant (KCP) dan solvent extraction plant, investasi usaha biogas, penambahan turbin, boiler, dan bunch press, pengolahan pupuk, hingga pengembangan produk oleochemical.
Baca Juga: Investor Mencermati Kebijakan Bank Sentral, Bursa Asia Ditutup Bervariasi Hari Ini
Adapun sejauh ini, Mahkota Group memiliki pabrik refinery di Sumatra dengan kapasitas 1.500 ton per hari serta pabrik KCP yang berkapasitas 200—400 ton per hari. “Fokus kami memang pada hilirisasi dan hal ini masih terus berlangsung sampai sekarang,” imbuh Elvi.
Pihak Mahkota Group belum bisa menyampaikan total belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun 2022. Walau demikian, capex Mahkota Group yang akan disediakan kemungkinan lebih digunakan untuk pembelian mesin-mesin pendukung produksi olahan minyak sawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News