kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

Strategi Harum Energy (HRUM) Optimalkan Nikel dan Batubara di Semester II-2024


Jumat, 09 Agustus 2024 / 11:30 WIB
Strategi Harum Energy (HRUM) Optimalkan Nikel dan Batubara di Semester II-2024
ILUSTRASI. PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengoptimalkan kontribusi dari bisnis batubara dan nikel terbukti mendongkrak pendapatan.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Memasuki separuh kedua 2024, Renny optimistis prospek kinerja HRUM masih cukup baik pada periode ini. Penopangnya adalah permintaan batubara yang cukup stabil, seiring pemulihan ekonomi di Cina dan kenaikan permintaan dari beberapa negara di kawasan Asia yang mengalami musim panas ekstrem.

Pada saat yang sama, produksi nikel HRUM akan bertumbuh di semester kedua, sehingga berpotensi meingkatkan pendapatan.

"Meskipun demikian, harga komoditas diperkirakan masih berfluktuasi yang akan mempengaruhi pencapaian pendapatan dan laba bersih Perseroan sampai akhir tahun 2024," ungkap Renny kepada Kontan.co.id, Kamis (8/8).

Dari proyek ekspansi, Renny menyampaikan bahwa progres pembangunan proyek permurnian nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL) berjalan sesuai rencana. HRUM menggarap proyek HPAL ini melalui entitas anaknya, PT Blue Sparking Energy (BSE). 

Baca Juga: Harum Energy (HRUM) Targetkan Mulai Produksi Bijih Nikel Sebelum Akhir Tahun Ini

Proyek ini diharapkan akan menambah produksi nikel HRUM pada tahun-tahun mendatang. "Perseroan juga menargetkan untuk dapat memulai produksi bijih nikel dari tambang nikel sebelum akhir tahun ini," terang Renny.

Guna mendukung agenda ekspansi tersebut, HRUM telah merealisasikan belanja modal (capex) sebesar US$ 45 juta pada semester I-2024. Sebagian besar dipakai untuk penambahan properti pertambangan, pembangunan konstruksi di proyek HPAL, pembelian kendaraan dan alat berat, serta pemeliharaan kapal tunda dan tongkang.

Secara konsolidasi, HRUM menyiapkan dana hingga US$ 600 juta dalam perencanaan capex. Mayoritas akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan konstruksi proyek di BSE. "Namun jumlahnya akan ditinjau secara berkala karena perlu disesuaikan dengan progress tahapan konstruksi," tandas Renny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×