kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi bisnis Matahari Putra Prima perbaiki kinerja


Rabu, 28 Februari 2018 / 08:20 WIB
Strategi bisnis Matahari Putra Prima perbaiki kinerja


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) masih harus banyak berbenah untuk memperbaiki kinerja. Induk usaha Hypermart itu masih rugi Rp 385,6 miliar hingga September 2017 lalu. Padahal, di periode yang sama 2016, MPPA masih mampu meraih laba bersih sebesar Rp 32,6 miliar.

MPPA pun menyiapkan sejumlah strategi bisnis. Dalam riset Senin (26/2) lalu, Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menyebutkan, ada beberapa langkah strategis yang akan MPPA ambil.

Emiten ritel ini akan melanjutkan pengurangan stock keeping unit (SKU). Pada Desember lalu, jumlah SKU turun dari sekitar 50.000 jadi 25.000. Hal ini turut menurunkan inventory days MPPA, dari 90 hari menjadi 60 hari.

Lalu, MPPA juga masih bakal menerapkan diskon harga pada sebagian besar produknya, agar tidak kalah bersaing dengan mini market. Mereka juga hanya akan fokus pada penjualan barang kebutuhan dasar, sehingga luas toko atau gerai bisa dikurangi.

William Siregar, Analis Paramitra Alfa Sekuritas, melihat, salah satu penyebab kinerja buruk MPPA adalah persaingan yang ketat pada industri ritel toko serba ada (toserba). Hypermart terbilang kalah saing dengan peritel serupa, seperti Carrefour, Hero, dan Lotte Mart.

Selain itu, daya beli masyarakat sepanjang 2017 lalu cenderung melemah. William juga memandang, rasio utang MPPA cukup tinggi, dengan debt to equity ratio (DER) saat ini sebesar 200,26%.

Rights issue

Sedang menurut Analis Danareksa Sekuritas Adeline Solaiman, turunnya pendapatan MPPA disebabkan diskon harga yang signifikan. "Ada sekitar 5.000 SKU yang harganya didiskon besar. Sebagian besarnya adalah produk fast moving consumer goods," ujarnya, Selasa (27/2).

William bilang, MPPA bisa memanfaatkan peluang peningkatan daya beli masyarakat tahun ini. Namun, mereka juga harus memperbaiki struktur keuangannya.

April mendatang, MPPA akan menggelar rights issue senilai Rp 801,8 miliar. Sebagian besar dana ini akan digunakan untuk pelunasan utang. Adeline menilai, aksi korporasi ini akan positif untuk memperbaiki keuangan MPPA.

Tapi, Adeline masih memberi rekomendasi sell saham MPPA, dengan target harga Rp 350 per saham. William juga memberi target harga sama, dengan rekomendasi hold.  Keduanya sepakat, saat ini valuasi saham MPPA tergolong mahal dan jauh dari harga wajarnya di kisaran Rp 200 hingga Rp 215.

Sementara Christine merekomendasikan hold saham MPPA dan memasang target harga Rp 430. Ia memproyeksikan, MPPA akan mencatat kerugian sebesar Rp 121,1 miliar, akhir tahun 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×