kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Matahari Putra Prima atur ulang strategi, ini rekomendasi analis


Selasa, 27 Februari 2018 / 23:04 WIB
Matahari Putra Prima atur ulang strategi, ini rekomendasi analis
ILUSTRASI. Konsumen Berbelanja di Gerai Hypermart


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga September 2017, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mencatat kerugian senilai Rp 385,6 miliar. Padahal, pada periode yang sama di tahun sebelumnya MPPA masih mampu meraih laba bersih Rp 32,6 miliar. Untuk memperbaiki kinerja perusahaan, induk usaha Hypermart ini berencana menerapkan sejumlah strategi bisnis di tahun 2018.

Dalam riset 26 Februari, Analis Mirrae Asset Sekuritas, Christine Natasya, menjelaskan, ada empat langkah strategis yang akan diambil MPPA. Pertama, perusahaan pemilik gerai Hypermart ini akan melanjutkan pengurangan stock keeping unit (SKU). Desember lalu, jumlah SKU MPPA turun dari sekitar 50.000 menjadi 25.000. Hal ini turut menurunkan inventory days MPPA dari kisaran 90 hari menjadi 60 hari.

Lalu, MPPA juga masih akan menerapkan diskon harga pada sebagian besar produk. Tujuannya, meningkatkan daya saing dengan mini market maupun ritel serupa lainnya. Berikutnya, perusahaan juga akan meminimalisasi luas gerai dari 4.500 meter persegi menjadi 2.800-3.000 meter persegi. Dengan begitu, MPPA hanya akan fokus pada penjualan barang kebutuhan dasar dan menghemat beban pengeluaran untuk tenaga kerja.

Selain mengatur ulang strategi bisnis, analis Paramitra Alfa Sekuritas, William Siregar menilai, MPPA sepatutnya memanfaatkan peluang peningkatan daya beli masyarakat tahun ini. Beberapa perhelatan besar seperti Pilkada serentak, Asian Games, Piala Dunia, hingga rapat IMF yang akan digelar di Bali tahun ini diyakini akan memperbesar konsumsi.

William juga menyarankan agar MPPA menutup gerai-gerai yang dinilai tidak menguntungkan supaya biaya operasional bisa berkurang.

Untuk itu, kedua analis masih merekomendasikan hold saham MPPA. William memberi target harga Rp 350 per saham, sedangkan Christine memasang target harga lebih tinggi yaitu Rp 430 per saham.

Dia memproyeksikan MPPA masih mampu meraih pendapatan hingga Rp 13,02 miliar. Namun, MPPA masih akan mencatat kerugian senilai Rp 121,1 miliar pada akhir 2018 nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×