kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Strategi bisnis, HMSP likuidasi tiga anak perusahaan di Singapura


Senin, 22 November 2010 / 10:03 WIB
Strategi bisnis, HMSP likuidasi tiga anak perusahaan di Singapura
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di Kantor Cabang Utama Bank BRI Agro


Reporter: Ade Jun Firdaus, KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) berencana membubarkan alias melikuidasi tiga anak perusahaannya yang berdomisili di Singapura. HMSP menyebut perubahan strategi bisnis sebagai alasan melikuidasi ketiga anak perusahaannya itu.

Masing-masing adalah Sampoerna Packaging Asia Pte. Ltd, IBSA Singapore Pte. Ltd., dan Sampoerna International Finance Singapore Pte Ltd. "Saat ini (ketiganya) dalam proses likuidasi," ujar Maharani Subandhani, Sekretaris Perusahaan HMSP, seperti dikutip dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), akhir pekan lalu.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menilai, langkah penutupan ketiga anak perusahaan HMSP ini tidak ada hubungannya dengan spekulasi go private produsen rokok Sampoerna tersebut. Belakangan memang beredar kencang rencana go private HMSP.

Satrio menilai, aksi korporasi tersebut bagian dari agenda aksi efesiensi kinerja yang disiapkan HMSP. Ketiga perusahaan yang dilikuidasi itu memang tidak menunjang bisnis utama dari HMSP.

HMSP juga sudah tidak membutuhkan entitas bisnis untuk mendapatkan dana dari luar negeri. Sebab, kebutuhan dana HMSP dari perusahaan-perusahaan di Eropa sudah bisa dipenuhi oleh pemegang sahamnya yaitu, Phillip Morris. "Jadi HMSP bisa berkonsentrasi untuk menjalankan bisnis utamanya," tutur Satrio, Minggu (21/11).

Satrio berpendapat, aksi efisiensi HMSP ini kurang layak menjadi alasan investor membeli saham HMSP saat ini. Kecuali bagi investor yang memiliki orientasi investasi jangka panjang. Satrio menjelaskan, HMSP tidak cocok sebagai saham yang ditransaksikan dalam jangka harian karena likuiditas perdagangan saham ini seret. "Lain halnya apabila manajemen HMSP telah mengkonfirmasi untuk go private. Itu sudah wajib beli," ujar Satrio.

Mengacu pada pengalaman delisting AQUA yang dibanderol jual dengan rasio price to earning (P/E) mencapai 50 kali, kelak investor pun bisa mendapatkan return tinggi, mengingat P/E HMSP saat ini masih 18-19 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×