Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama bulan April, kinerja reksadana pasar uang dalam Infovesta Money Market Fund Index naik 0,33%. Reksadana pasar uang menjadi satu-satunya yang mencatat kinerja positif di antara jenis reksadana lainnya. Produk reksadana Bahana Likuid merupakan salah satu yang menoreh kinerja di atas rata-rata reksadana pasar uang.
Berdasarkan data Infovesta Utama, reksadana besutan Bahana TCW Investment Management ini membukukan return sebesar 0,5% dalam sebulan, masih lebih tinggi ketimbang kinerja reksadana pasar uang secara rata-rata.
Direktur Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo menyampaikan, penempatan dana kelolaan produk ini terbagi ke instrumen deposito sebesar 85% dan obligasi korporasi bertenor kurang dari setahun sebesar 15%.
Untuk penempatan di deposito, Bahana memilih bank konvensional dari rumpun BUKU II dan BUKU III. Sementara, obligasi korporasi dengan rating minimal idA dari Pefindo serta memiliki fundamental perusahaan yang bagus, menjadi preferensi utama.
"Saat ini kami memegang obligasi korporasi dari sejumlah perusahaan multifinance dan juga bank," ujar Soni, Jumat (4/5).
Dari segi dana kelolaan, reksadana Bahana Likuid Plus juga mengalami pertambahan dana kelolaan yang cukup besar. Sepanjang April, Soni menyebut, dana kelolaan reksadana ini bertambah sekitar Rp 300 miliar. Per 4 Mei, dana kelolaan sudah mencapai Rp 686 miliar.
Meski begitu, pertambahan dana kelolaan ini, menurutnya, bukan disebabkan oleh banyaknya switching instrumen oleh para investor. "Tipe investor kami kebanyak keluar-masuk saja di pasar uang, tidak berpindah ke asset class lain. Jadi, ini memang pertambahan dari subscription baru," ujar Soni.
Hingga akhir tahun nanti, Soni tidak mematok target pasti untuk imbal hasil reksadana pasar uang ini. Namun, ia berharap return bisa mencapai kisaran 5,5%-6,5%. "Tergantung inflow dana juga, kalau terlalu besar, di sisi lain akan menggerus yield," pungkas Soni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News