kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Stok minyak AS turun 3,6 juta barel pekan lalu, harga minyak mentah langsung melesat


Rabu, 14 April 2021 / 10:06 WIB
Stok minyak AS turun 3,6 juta barel pekan lalu, harga minyak mentah langsung melesat
ILUSTRASI. harga minyak mentah menguat lagi


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali menguat pada pembukaan perdagangan hari ini. Penyebabnya, persediaan minyak Amerika Serikat (AS) turun dan OPEC yang menaikkan prospek permintaan minyak tahun ini.

Rabu (14/4) pukul 09.00 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2021 menguat 0,4% menjadi US$ 63,95 per barel. 

Serupa, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Mei 2021 juga melesat 0,5% ke US$ 60,46 per barel.

Kenaikan yang sudah terjadi seminggu terakhir ini didukung juga oleh tanda-tanda pemulihan ekonomi yang kuat di China dan AS. Namun, harga juga dibatasi oleh kekhawatiran atas peluncuran vaksin yang macet di seluruh dunia serta melonjaknya infeksi Covid-19 di India dan Brasil.

Selasa (13/4), OPEC mengubah perkiraannya untuk pertumbuhan permintaan minyak dunia tahun ini. OPEC mengharapkan, permintaan naik sebesar 5,95 juta barel per hari (bph) pada tahun 2021 atau naik 70.000 bph dari perkiraannya sebelumnya. Perkiraan ini mengandalkan pandemi mereda dan pembatasan perjalanan dipermudah.

“Itu adalah prognosis yang disambut baik oleh pasar, yang telah mengkhawatirkan dampak pandemi yang sedang berlangsung terhadap permintaan," kata analis ANZ Research dikutip dari Reuters.

Baca Juga: Harga minyak naik, WTI ditutup di atas US$ 60 per barel usai impor China yang kuat

Selain itu, data American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah turun 3,6 juta barel di pekan lalu. Realisasi ini turun lebih dalam dibanding perkiraan penurunan sekitar 2,9 juta barel dari analis yang disurvei oleh Reuters

Investor kini sedang menunggu data dari Energy Information Administration (EIA) yang akan dirilis pada hari Rabu.

Di sisi lain, penguatan harga minyak dibatasi dengan kekhawatiran tentang peningkatan produksi di AS dan meningkatnya pasokan dari Iran di  saat OPEC dan sekutunya yang akan menambah pasokan mulai Mei.

EIA mengatakan produksi minyak dari tujuh formasi serpih utama diharapkan naik 13 ribu barel per hari pada Mei menjadi 7,61 juta barel per hari.

Selanjutnya: IHSG dibuka menguat, ini rekomendasi saham yang layak beli untuk hari ini (14/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×