kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Stok diproyeksi melonjak, CPO anjlok ke level terendah setahun


Rabu, 05 Oktober 2011 / 14:27 WIB
Stok diproyeksi melonjak, CPO anjlok ke level terendah setahun
ILUSTRASI. Manfaat daun kemangi berguna untuk menjaga kesehatan tubuh Anda.


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

KUALA LUMPUR. Minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) tertekan untuk hari yang ketiga ke level terendah dalam satu tahun. Koreksi harga minyak sawit terpicu spekulasi melimpahnya stok di Malaysia, setelah produksi lokal meningkat. Apalagi, Indonesia mulai memperkenalkan struktur pajak ekspor baru.

CPO untuk pengiriman Desember di Malaysia Derivatives Exchange sempat jatuh 0,8% ke level RM 2.789 atau setara US$ 874 per metrik ton. Ini level terendah sejak 8 Oktober 2010. Kontrak yang sama mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 2.803 per metrik ton di Kuala Lumpur.

Survei Bloomberg memprediksi stok minyak sawit Malaysia per September mungkin akan meningkat 6,4% dibanding bulan sebelumnya, yaitu menjadi 2 juta ton. Pasalnya, hasil panen meningkat, sementara permintaan ekspor turun. Malaysian Palm Oil Board dijadwalkan merilis data tersebut pada 10 Oktober.

Hasil survei juga memproyeksi kenaikan produksi Malaysia sebanyak 6% menjadi 1,77 juta ton per September. Sementara, ekspor turun 7,1% menjadi 1,57 juta ton.

Direktur Commodity Links Pte. Vijay Mehta menyebut, akan ada beberapa tekanan jangka pendek, kecuali ada beberapa pembelian dari China dan negara-negara lain. "Pembelian di November diekspektasi melambat karena musim dingin dimulai," ujarnya hari ini, di Singapura.

Sementara itu, penjualan dari Indonesia sebagai pemasok CPO terbesar mungkin akan meningkat setelah pajak ekspor untuk produk olahan dipangkas. CEO Palm Oil Refiners Association of Malaysia Mohammad Jaaffar Ahmad menilai, hal ini bisa menyebabkan penumpukan stok minyak sawit mentah, sehingga menekan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×