Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Ultrajaya Milk Industries Tbk (ULTJ) akan melakukan pemcahan nilai saham alias stock split dengan rasio 1: 4. Aksi korporasi itu sudah direstui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Juni lalu.
Artinya, nilai nominal saham ULTJ akan berubah dari Rp 200 per saham menjadi Rp 50 per saham.
“Saya pikir dengan ULTJ melakukan stock split, ya nanti dia akan lebih ramai. Orang akan tertarik untuk trading ataupun investasi di sahamnya,” kata pengaman pasar modal, Teguh Hidayat, Kamis.
Teguh juga melihat, secara sektoral, emiten ini juga berprospek bagus. Hanya saja, selama ini saham ULTJ memang tak likuid. Karena itu, ia belum bisa yakin bahwa setelah stock split, saham ULTJ akan naik.
“Fundamentalnya bagus, tapi tidak cukup bagus untuk bikin sahamnya bisa dihargai lebih mahal,” ujar Teguh.
Teguh melihat, saham ULTJ cocok untuk investor jangka panjang. Hal ini melihat kinerja yang cukup stabil.
Secara rasio, Kevin Juido, Kepala Riset Paramitra Alfa Sekuritas menilai, ULTJ masih kalah menarik dibanding emiten lain yang juga melakukan stock split dalam waktu dekat. Misalnya, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) yang akan menggelar stock split dengan rasio 1:20.
“Stock split 1:20 ini beda jauh dari 1:4, tentu SMDR jauh lebih menarik bagi trader bisa masuk,” kata Kevin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
