Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menandai penurunan tahunan terbesar sejak 2015. Harga emas tertekan oleh kebangkitan dolar. Investor bersiap untuk menyambut tahun baru di mana jumlah uang beredar dapat diperketat bahkan ketika ancaman varian virus corona Omicron masih ada.
Harga emas spot terakhir naik 0,7% pada US$ 1.827,51 per ons pada 31 Desember lalu, setelah mencapai puncaknya sejak 22 November di US$ 1.827,26. Kenaikan harga emas di hari terakhir tahun 2021 dibantu oleh penurunan dolar dan ekuitas global.
Sedangkan harga emas berjangka Amerika Serikat (AS) ditutup naik 0,8% pada US$ 1.828,60 per ons troi pada Jumat lalu.
Harga emas turun sekitar 4% pada tahun 2021 karena pemulihan ekonomi global mendorong lebih banyak investor ke aset berisiko. Pemulihan juga membatasi minat untuk aset safe-haven seperti emas batangan.
Baca Juga: Ekonomi Pulih, Harga Emas Spot Koreksi 3,6% Sepanjang Tahun 2021
Menambah tekanan harga emas adalah indikasi bahwa bank sentral akan mempercepat tapering off atawa pengurangan stimulus pandemi untuk memulai ekonomi dan prospek kenaikan suku bunga tahun depan. The Fed diperkirakan akan menerapkan tiga kenaikan suku bunga pada tahun 2022.
Kenaikan suku bunga akan diterjemahkan ke dalam biaya peluang yang lebih tinggi untuk memegang emas, yang tidak menawarkan imbal hasil. Kenaikan suku bunga menyebabkan yield US Treasuries dan dolar AS menguat.
“Dengan imbal hasil US Treasury 10-tahun yang akan mencapai 2% pada tahun 2022 bersama dengan inflasi sementara, dan tentu saja suku bunga yang lebih tinggi, emas mungkin berada dalam potensi penurunan,” kata analis DailyFX, Warren Venketas seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Ini Instrumen Investasi Paling Cuan di Tahun 2021
Sementara kekhawatiran tentang efek varian Omicron dapat mendukung harga emas. "Emas bisa mendapatkan beberapa katalis untuk kenaikan substansial tahun depan, baik itu kesalahan kebijakan Fed, inflasi yang sangat tinggi, atau bahkan lonjakan ketegangan geopolitik," kata Han Tan, kepala analis pasar di Exinity.
Harga perak spot naik 1,2% menjadi US$ 23,30 per ons troi pada hari terakhir 2021. Harga emas spot turun lebih dari 11% tahun 2021, kinerja terburuknya dalam tujuh tahun.
Platinum turun lebih dari 9% di tahun 2021. Sedangkan hraga paladium mencatat penurunan tahunan terburuk sejak 2015.
Baca Juga: Harga Emas Menguat Tipis di Awal Perdagangan Akhir Tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News