Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia (ISSP) meyakini kinerja masih akan terjaga di tengah fluktuasi harga baja global. Melansir trading economics, harga baja sekarang ada di level CNY 3.455 per ton, turun 0,49% secara bulanan dan turun 8,65% secara tahunan.
Sekretaris Perusahaan ISSP Johanes W Edward mengatakan, penurunan harga baja tentu akan berdampak pada average selling price (ASP) atawa harga jual rata-rata Steel Pipe.
“Namun, kenaikan harga baja terhadap kinerja ISSP tidak berdampak material,” ujar Johanes kepada Kontan.co.id, Jumat (14/6).
Kontribusi proyek pemerintah ke kinerja emiten yang kerap dikenal dengan Spindo ini sebesar 40%-50%. Menurut Johanes, saat ini porsi proyek dari swasta dan pemerintah sudah mulai seimbang.
Baca Juga: Steel Pipe (ISSP) Terbitkan Obligasi Senilai Rp 1 Triliun
“Sumbangan dari proyek IKN juga tidak terlalu banyak. Karena proyek lain, baik dari pemerintah maupun swasta, sudah mulai bergerak lagi,” paparnya.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor produk baja sepanjang kuartal I-2024 meningkat 38,3%, dari 3,81 juta ton menjadi 5,27 juta ton. Dari sisi impor, volumenya turun 10,2%, dari 3,91 juta ton menjadi 3,51 juta ton.
ISSP telah menetapkan target ekspor sampai 10% dari produksi di tahun 2024. Sementara, penjualan untuk pasar domestik mulai sekitar 90% dari total produksi.
“Untuk ekspor, tetap kami targetkan sekitar 10%. Banyak tantangan yang terjadi belakangan dalam aktivitas ekspor, misalnya shipping cost,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News