kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Status Raja Telkom Masih Sulit Terusik Pemain Lain


Jumat, 13 November 2009 / 08:28 WIB
Status Raja Telkom Masih Sulit Terusik Pemain Lain


Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Di saat bisnis beberapa perusahaan operator telekomunikasi lesu, kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) masih tetap moncer. Pendapatan perusahaan pelat merah ini masih bisa tumbuh meski penetrasi bisnis telekomunikasi sudah semakin tinggi.

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, Telkom berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 5,53% menjadi Rp 47,11 triliun. Sedangkan laba bersihnya tumbuh 5,54% menjadi sebesar Rp 9,3 triliun.

Salah satu penyumbang utama kenaikan pendapatan tersebut adalah laba kurs sebesar Rp 774,78 miliar. Tak hanya itu, pendapatan layanan data internet dan jasa teknologi informasi lainnya naik 14,1% menjadi Rp 12,4 triliun.

Nah, hingga akhir tahun ini, TLKM menargetkan akan membukukan pendapatan Rp 63,7 triliun atau naik 5% dari tahun lalu. Sedangkan laba bersihnya diharapkan meningkat 9% menjadi Rp 11,56 triliun. "Laba bersih sedikit tergerus sebesar
Rp 750 miliar sebagai pesangon untuk program pensiun dini," ujar Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama TLKM kepada KONTAN, belum lama ini.

Analis BNI Securities Akhmad Nurcahyadi menganggap wajar hasil yang diperoleh Telkom sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Pasalnya, bisnis seluler dan layanan internet sangat tergantung dari kesiapan infrastruktur operator. Misalnya, menara telekomunikasi dan jaringan kabel. Nah, saat ini Telkom masih sangat mendominasi infrastruktur.

Akhmad menduga, Telkom akan lebih serius menggarap bisnis data internet atau new wave tahun depan. Sebab, pendapatan lini bisnis ini menggiurkan. Apalagi, pasarnya belum digarap serius.

Tapi, TLKM tak akan meninggalkan bisnis halo-halo. Buktinya, dari anggaran belanja modal 2010 Rp 20 triliun, sebanyak 65% dialokasikan untuk anak usaha selulernya, PT Telkomsel. "Tahun depan kontribusi new wave berkisar 10% hingga 15%," kata Akhmad. Saat ini, kontribusinya masih sekitar 9%-10%.

Ia meramal, pendapatan TLKM tahun ini hanya akan tumbuh 3% jadi Rp 62,25 triliun. Sedangkan laba bersih ia perkirakan naik 2,5% menjadi Rp 10,89 triliun. Sedangkan tahun depan, kemungkinan pendapatan Telkom akan mencapai Rp 64,28 triliun, dengan laba bersih Rp 11,38 triliun. "Sebab, penetrasi pasar Indonesia sudah 80%," imbuhnya.

Sedangkan Analis Danareksa Sekuritas, Chandra Pasaribu, dalam riset tanggal 10 November lalu juga meramal, TLKM akan kian serius menggarap bisnis data internet dan aplikasi IT. Maklum, perusahaan ini baru memiliki pelanggan jasa internet sebanyak 2,4 juta pengguna. Jumlah ini jauh lebih kecil dibandingkan pengguna seluler di Indonesia yang mencapai 150 juta.

Chandra memperkirakan, pendapatan Telkom tahun ini bisa tumbuh 4,2% menjadi Rp 63,25 triliun dan laba bersih naik 19,8% menjadi Rp 12,7 triliun. Sedangkan di 2010, pendapatan TLKM akan naik jadi Rp 68,9 triliun, dengan laba bersih Rp 13,85 triliun.

Ia pun merekomendasikan beli saham TLKM dengan target harga Rp 11.200. Akhmad menyarankan hal serupa dengan target Rp 9.700. Kemarin, harga saham ini naik 0,57% jadi Rp 8.800 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×