kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stabilnya yield US Treasury dinilai membuat asing kembali masuk ke Indonesia


Minggu, 02 Mei 2021 / 19:01 WIB
Stabilnya yield US Treasury dinilai membuat asing kembali masuk ke Indonesia
ILUSTRASI. Stabilnya yield US Treasury dinilai membuat asing kembali masuk ke Indonesia


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Dana asing di surat berharga negara di tanggal 28 April mencapai Rp 961,34 triliun atau secara persentase masih berada di angka 22,81%. Angka persentase dana asing ini masih jauh dibandingkan dengan level pra pandemi yang rata-rata berada di angka 38%.

Menurut Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto persentase yang turun saat ini dikarenakan dana asing yang banyak keluar dari Indonesia karena ekonomi yang tertekan akibat pandemi.

Lanjut Ramdhan, ketika dana asing banyak keluar di awal pandemi, pasar Indonesia ditopang oleh investor domestik yang cukup baik, sehingga yield Indonesia walaupun berada di level tinggi, dapat kembali menguat.

“Dalam arti yield Indonesia mulai mengecil kembali karena sentimennya baik, itu domestik kita, terutama dari perbankan,” kata Ramdhan kepada Kontan, Jumat (30/4).

Baca Juga: Dana asing tinggal menunggu waktu masuk ke Indonesia

Untuk ke depannya, Ramdan melihat dengan asing di empat sampai lima tahun ke belakang cukup nyaman di Indonesia, karena pemberi yield yang besar di pasar global, Indonesia mempunyai daya tarik tersendiri di pasar global.

Likuiditas pasar obligasi indonesia juga dinilai baik oleh Ramdhan, ditambah dengan makro yang baik pula. “Walaupun pandemi kemarin goyang, sekarang tumbuh lagi. Kalo kita lihat secara makro cukup stabil, apalagi mulai akhir taun kemarin sampai sekarang masih stabil,” kata Ramdan.

Gangguan yang masih dapat menghantui Indonesia saat ini menurutnya adalah dari pandemi Covid-19, karena dapat menyebabkan ketidakpastian pasar yang tinggi untuk investor global. selain itu, ia juga menambahkan bahwa ekonomi makro harus dijaga, karena rupiah juga sudah turun sedikit.

“Yang terpenting harus dijaga dari makro ekonominya. Karena itu yang bisa kita kendalikan, tetapi eksternal juga memberikan dampak, karena investor ada dua sisi, ada globalnya, ada domestiknya,” ujar Ramdan.

Ia juga menambahkan bahwa pasar masih wait and see di awal tahun, dengan stabilnya yield US Treasury tenor 10 tahun yang hampir ke posisi semula, dana asing akan melihat pasar Indonesia kembali. Hal ini menurutnya terbukti di lelang surat utang negara (SUN) Selasa (27/4), yang mana penawarannya mencapai Rp 52,74 triliun.

Selanjutnya: Dongkrak ekonomi, Menteri Investasi bakal dorong hilirisasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×