kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SSMS akan bangun dua pembangkit listrik


Jumat, 10 Juli 2015 / 15:01 WIB
SSMS akan bangun dua pembangkit listrik


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) ingin merealisasikan pemanfaatan sumber energi dari limbah kelapa sawit. Untuk itu, SSMS akan membangun 2 Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTB). Pembangkit tersebut akan memiliki kapasitas masing-masing 2 megawatt (MW).

Untuk pembangunannya, SSMS membutuhkan investasi sekitar US$ 4 juta untuk setiap pembangkit. Dengan nilai tukar Rupiah di kisaran Rp 13.300, maka investasi per pembangkit adalah Rp 53,2 miliar.

Pembangkit ini akan berlokasi di Pangkalan Bun dan Suluh, Kalimantan tengah. Adapun, lokasinya berdekatan dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang SSMS miliki.

“Untuk kebutuhan kapasitas di pabrik hanya sekitar 1,4 MW sampai 1,6 MW. Tapi karena ada kebutuhan perumahan dan lain-lain, kita akan bangun menjadi 2 MW hingga 2,2 MW,” kata Direktur Utama SSMS, Rimbun Situmorang, Kamis, (9/6).

Rimbun melihat adanya prospek dari kepemilikan pembangkit ini. Tak hanya dimanfaatkan oleh PKS milik SSMS, namun emiten perkebunan ini pun bisa meraih keuntungan dengan menjual listrik ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Rimbun bilang, SSMS telah mempelajari pemberian teknologi biogas ini selama 8 bulan. Ia berharap, SSMS bisa melakukan penandatanganan kontrak dengan mitra teknologinya di Agustus mendatang. Ia memperkirakan, pembangunan PLTB ini akan membutuhkan waktu 20 bulan.

Untuk sumber pendanaannya, pihak yang mengerjakan teknologi pembangkit tersebut pun turut menawarkan pembiayaan. Selain itu, SSMS juga akan mengandalkan kas internal. Pada kuartal pertama, kas dan setara kas SSMS tercatat Rp 126,67 miliar.

Apalagi bulan lalu, SSMS juga baru saja memperoleh pinjaman bank sebesar Rp 3,09 triliun. Pinjaman itu terdiri dari denominasi Rupiah dan Dollar. Sebesar Rp 1,5 triliun SSMS gunakan untuk pembiayaan kembali atau refinancing. Sementara US$ 120 juta untuk pengembangan bisnis organik dan anorganik.

Saat ini, SSMS tengah dalam penjajakan untuk mengakuisisi lahan di Pangkalan Bun. Rimbun berharap, akuisisi tersebut bisa rampung di semester kedua ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×