Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) ingin terus menjaga perkembangan bisnisnya. Tahun ini, SSMS menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) antara US$ 40 juta-US$ 45 juta. Di situ, SSMS mengalokasikan US$ 30 juta untuk penanaman lahan baru. Selain itu, SSMS akan menggunakan sisanya, yakni US$ 10 juta-US$ 15 juta untuk perawatan tanaman dan kebutuhan lain.
Rencananya, SSMS menanam 5.000-6.000 hektare (ha) lahan baru di tahun ini. Sedangkan sepanjang tahun 2014, realisasi penanaman lahan SSMS kurang dari 1.000 ha. "Untuk dana capex bersumber dari internal," sebut Hadi Susilo, Sekretaris Perusahaan SSMS, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat (17/4).
SSMS baru mengakuisisi PT Tanjung Sawit Abadi dan PT Sawit Multi Utama senilai Rp 1,54 triliun. Eksekusi akuisisi tersebut dalam dua tahap, yakni akuisisi saham dan pembayaran utang. Nah, akuisisi saham telah rampung 18 Februari. Sedangkan pembayaran utang baru dilakukan kuartal ini.
Untuk itu, SSMS meminjam Rp 770 miliar. "Dana masih finalisasi. Penarikan sesegera mungkin," tandas Hadi. SSMS juga berencana menambah lagi pabrik kelapa sawit. Tahun 2017, SSMS akan membangun satu pabrik berkapasitas 300.000-400.000 ton tandan buah segar (TBS) per tahun. Untuk ini, SSMS membutuhkan investasi Rp 120 miliar hingga Rp 140 miliar.
Saat ini, SSMS memiliki lima pabrik kelapa sawit dengan total 1,8 juta ton TBS per tahun. Juni mendatang, SSMS akan merampungkan pembangunan satu pabrik berkapasitas 360.000 ton TBS per tahun. Sehingga, total kapasitas pabriknya akan naik menjadi 2,2 juta ton TBS per tahun di tahun ini.
Hadi menjelaskan, grup induk SSMS menggarap bisnis hilir. SSMS hanya fokus pada penanaman kelapa sawit. Produksi TBS SSMS saat ini baru memenuhi sepertiga kebutuhan konsolidasi. SSMS juga tak ekspansif menanam lahan baru di tahun lalu. Sepanjang 2014, SSMS hanya merealisasikan penanaman lahan kurang dari 1.000 ha. Hadi beralasan, tahun lalu perizinan agak lambat karena adanya pemilihan umum.
Tahun ini, SSMS berharap bisa cepat didapat. SSMS pun menargetkan penanaman lahan baru 5.000-6.000 ha tahun ini. Hadi mengaku, lahan SSMS yang satu hamparan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah menyebabkan SSMS kompetitif dalam manajemen biaya. SSMS menargetkan produksi TBS tumbuh 12%-15% tahun ini. Pada 2014, produksi TBS SSMS 1,01 juta ton. Berarti, SSMS yakin, produksi TBS tahun ini di antara 1,13 juta-1,16 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News