kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

SRTG genjot proyek PLTP Sarulla


Rabu, 07 Mei 2014 / 18:33 WIB
SRTG genjot proyek PLTP Sarulla
ILUSTRASI. Arti tanda centang kuning Twitter.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) bakal banyak menggenjot proyek energi di tahun ini. Melalui perusahaan investasinya, PT Medco Power Indonesia, perseroan menggarap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sarulla, di Tapanuli Utara.

Sebagai informasi, SRTG mengempit 51% saham Medco Power. "Kami mendorong investasi di proyek-proyek energi khususnya yang dikerjakan Medco dan Adaro," ujar Sandiaga Uno, Direktur Utama SRTG, di Jakarta, Rabu (7/5).

Proyek PLTP Sarulla memiliki total investasi mencapai US$ 1,2 miliar. Ditemui di tempat yang sama, Fazil Erwin Alfitri, Direktur Utama Medco Power mengatakan, untuk menyelesaikan proyek tahap satu di tahun ini saja, perseroan menganggarkan dana sebesar US$ 300 juta.

"Akhir Mei, proyek Sarulla sudah financial closing," ujarnya. Saat ini, perseroan sudah mulai melakukan pengeboran dan pembangunan tahap I akan dimulai pada bulan Juni.

Pembangkit listrik Sarulla ini punya kapasitas sebesar 3x110 mega watt (MW). Unit pertama Proyek Sarulla sebesar 110 MW dijadwalkan untuk beroperasi secara komersial pada tahun 2016, kemudian diikuti oleh unit kedua dan ketiga pada tahun 2017. 

Perseroan sudah mengamankan pendanaan untuk proyek ini dari pinjaman Japan Bank for International Cooperation (JBIC),  Asian Development Bank (ADB) dan konsorsium beberapa bank komersial. Nilai pinjaman itu mencapai US$ 1,17 miliar dengan tenor 20 tahun.

Sebagai informasi, Medco Power melalui PT Medco Geopower Sarulla memiliki saham mayoritas sebesar 37,25% dalam konsorsium tersebut. Perusahaan lain yang terlibat adalah Itochu Corporation, Kyushu Electric Power Co dari Jepang dan Ormat International Inc. yang berbasis di Amerika Serikat.

"Kami memang tengah mengkapitalisasi potensi sumber daya geothermal di Indonesia. Ini dampaknya akan signifikan ke Saratoga," ujar Sandiaga.

SRTG juga tengah membidik proyek pembangkit listrik lainnya untuk mendongkrak kinerja tahun ini. SRTG mengalokasikan dana sekitar US$ 100 juta untuk investasi. Dana itu didapatkan dari pinjaman perbankan dan kas internal. "Tidak menutup kemungkinan juga mencari dana dari pasar modal," ujarnya.

Namun, Sandiaga belum menyebutkan lebih spesifik terkait proyek pembangkit listrik yang dibidik itu. Yang jelas, proyek pembangkit listrik menjadi peluang manis untuk berinvestasi lantaran permintaan listrik di Indonesia tumbuh rata-rata 8,4% saban tahunnya.

Hingga kini, SRTG bertumpu pada tiga sektor bisnis utama untuk menebalkan kantong perusahaan. Ketiga sektor itu adalah konsumer, infrastruktur dan sumber daya alam.  Saham SRTG ditutup naik 3,78% ke level Rp 4.525 per saham pada perdagangan Rabu (7/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×