Reporter: Rinaldi Mohamad Azka | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) akan ekspansi US$50 juta untuk meningkatkan kapasitas produksinya mencapai 16%. Pabrik baru yang dibangun sejak 2014 lalu ini diharapkan rampung akhir tahun ini dan beroperasi tahun depan.
Perusahaan pengekspor tekstil Indonesia ini mengharapkan tahun depan pabrik baru ini sudah dapat berkontribusi untuk pemasukannya. SRIL menargetkan pabrik baru ini akan meningkatkan kapasitas produksi benang mencapai 650.000 bandela per tahun dari sebelumnya 566.000 bandela per tahun.
Kapasitas produksi untuk weaving menjadi 180 juta meter per tahun. Finishing meningkat menjadi 240 batch per tahun. Garmen 17 juta potong per tahun.
Welly Salam, sekretaris perusahaan SRIL mengungkapkan pembangunan ini berjumlah sedikitnya 6 bangunan. "Ada beberapa pabrik, ada spinning 1 bangunan, garment 2 bangunan, finishing 1 bangunan, weaving 1 bangunan besar. Total ada 6 bangunan pabrik baru," ceritanya kepada KONTAN Selasa (1/3) lalu.
Ekspansi ini merupakan ekspansi lanjutan dari total nilai ekspansi US$ 245 juta. Dana yang sudah keluar itu sekitar US$ 195 juta dan sisanya dilaksanakan di tahun ini dengan nilai US$ 50 juta. Sumber dananya ini sudah tersedia dari kas sebelumnya.
Welly melanjutkan pembangunan pabrik baru ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan di tahun depan. "Pendapatan tahun depan bertumbuh double digit 10-15%," ujarnya.
Penyelesaian pembangunan pabrik ini merupakan penyokong untuk strategi ekspansi ekspor SRIL. Negara-negara tujuan ekspor SRIL memang diperluas setelah berhasil masuk Kamboja, SRIL segera masuk pasar Hongkong, Prancis, Spanyol dan Peru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News