kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sri Rejeki Isman patok capex sekitar US$ 30 juta


Selasa, 23 Januari 2018 / 20:54 WIB
Sri Rejeki Isman patok capex sekitar US$ 30 juta
ILUSTRASI. Pemintalan benang di Pabrik Sritex


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) 2018 sebesar US$ 25 juta sampai US$ 30 juta. Dana ini merupakan kebutuhan untuk memenuhi peralatan pabrik Sritex.

Sekretaris Perusahaan SRIL Welly Salam menyatakan, capex akan digunakan untuk maintenance spare part mesin dan upgrade teknologi. Pihaknya juga sedang menambah kapasitas dari sebelumnya 27 juta potong, menjadi 30 juta potong.

"Garment kan padat karya, jadi capitalnya enggak terlalu besar. US$ 25 juta-US$ 30 juta untuk maintenance," terang Welly di Jakarta, Senin (22/1).

Dia menambahkan, capex tersebut hanya khusus untuk pabrik SRIL yang saat ini beroperasi. Artinya, capex tersebut, belum termasuk belanja modal untuk dua calon perusahaan yang akan diakuisisi. Capex itu, bersumber dari kas internal perusahaan. "Berdasarkan laporan keuangan, kebutuhan dana mereka kecil, sekitar US$ 5 juta untuk maintenance," imbuh Welly.

Sebagai catatan, SRIL memang tengah memproses akuisisi dua perusahaan tekstil, yakni PT Primayudha Mandirijaya dan PT Bitratex Industries Pte Ltd. Welly menyatakan, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan beberapa persyaratan lain seperti akta jual beli. "Tanda tangan mungkin bulan Februari ini," lanjutnya.

Welly menambahkan, ke depan, tidak menutup kemungkinan pihaknya membuka peluang akuisisi baru. Asalkan ada kesempatan, SRIL bisa melakukan aksi akuisisi.

Dari segi pendanaan, ia mengaku masih kuat. Untuk itu, dia tidak khawatir apabila sewaktu-waktu ingin melakukan akuisisi. "Pendanaan kami masih cukup kuat," lanjut Welly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×