kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Spekulasi The Fed pertahankan stimulus menopang harga emas


Rabu, 26 Januari 2011 / 15:09 WIB
Spekulasi The Fed pertahankan stimulus menopang harga emas


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Harga emas menguat untuk pertama kalinya setelah lima hari terakhir terkoreksi. Hingga pukul 15.03 WIB, emas untuk kontrak pengiriman Februari 2011 di Divisi COMEX bursa NYMEX-AS menguat 0,25% dari US$ 1.332,3 per ons troy ke level US$ 1.335,6 per ons troy.

Kenaikan harga emas seiring meningkatnya minat beli investor setelah harganya sempat terkoreksi ke level terendah dalam tiga bulan terakhir.

Adapun, investor memburu emas sebagai aset alternatif terlebih karena spekulasi The Federal Reserves tidak akan mengubah program stimulusnya. Ketua Fed Ben Bernanke dan koleganya hari ini akan mengakhiri pertemuan Federal Open Market Committee.

Pengamat Fed, sekaligus kepala ekonom Credit Suisse, Neal Soss mengatakan, bank akan mengakui adanya beberapa perbaikan ekonomi sejak pertemuan terakhir pada 14 Desember. "Sembari menegaskan stimulus diperlukan untuk mengurangi tingkat pengangguran ke 9,4%," ujarnya.

Park Jong Beom, trader di Tong Yang Futures Trading Co di Seoul, juga mengatakan, The Fed kemungkinan mempertahankan kebijakan pelonggaran moneter karena butuh waktu untuk pemulihan ekonomi AS, mengingat tingkat pengangguran yang tinggi dan jatuhnya harga rumah.

"Itu berarti dolar akan tetap bearish. Meskipun banyak investor mungkin tetap waspada selama pertemuan Fed, kemungkinan emas akan mendapat dorongan lagi setelah pertemuan The Fed berakhir," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×