Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
HONG KONG. Bursa saham Asia menguat di akhir pekan, dengan indeks acuan regional menuju kenaikan terbesar sejak September 2015. Reli saham Amerika Serikat (AS) dan minyak seiring optimisme para pemangku kebijakan Eropa dan Asia yang akan menggelontorkan tambahan stimulus.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 3,7 % menjadi 118,68 pada 04:22 di Hong Kong, Jumat (22/1) siap untuk keuntungan terbesar kedua sejak 2009. Bursa saham Jepang menguat paling tinggi empat bulan, dengan aksi beli menutup pasar bearish.
Di samping itu, indeks Hong Kong naik dari posisi terendah enam tahun. Saham energi melonjak sejalan reli harga minyak.
Prospek bank sentral di seluruh dunia telah menopang bursa saham. Bank Sentral Eropa mengatakan akan meningkatkan dukungan stimulus sesegera di Maret, sementara Wakil Presiden China Li Yuanchao mengatakan pemerintah bersedia untuk campur tangan untuk meredakan volatilitas pasar.
Nikkei melaporkan bahwa Bank of Japan, yang bertemu pekan depan, sedang mempertimbangkan langkah-langkah untuk melawan hit inflasi slide minyak mentah.
"Kavaleri mungkin akan datang untuk menyelamatkan dalam hal bank sentral mulai terdengar lebih dovish. Ada sedikit cahaya di ujung terowongan. Kita mungkin pernah melihat yang terburuk dan pada akhir tahun hal akan jauh lebih cerah dari yang ada sekarang ," kata Shane Oliver, kepala strategi investasi AMP Capital Investors Ltd.
Hari ini, indeks Topix naik dengan 5,6 %, terbesar sejak 9 September dan mengupas kerugian bulanan terburuk sejak Oktober 2008. Indeks Nikkei 225 Stock Average melonjak 5,9 %. Indeks acuan ini telah jatuh ke pasar bearish pekan ini.
Indeks Kospi Korea Selatan naik 2,1 % , kenaikan terbesar sejak September. Indeks acuan Selandia Baru ditambahkan 0,7 % dan Indeks Australia S & P / ASX 200 naik 1,1 %. Indeks Taiex Taiwan naik 1,2 %. Indeks Straits Times Singapura naik 2,1 %, kinerja terbaik sejak Oktober.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News