Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SEOUL. Won Korea Selatan melemah untuk kali pertama dalam sepekan terakhir pada transaksi pagi ini (14/1). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.21 waktu Seoul, won melemah 0,1% menjadi 1.055,80 per dollar AS. Pada pekan lalu, won reli 0,9% dan ditutup di level 1.054,69 pada 11 Januari. Ini merupakan level paling perkasa sejak 2 Agustus 2011.
Pelemahan yen terjadi setelah investor berspekulasi bahwa pemerintah akan mengambil langkah-langkah strategis untuk menghambat laju penguatan won setelah mata uang Negeri Ginseng itu menyentuh level terkuat dalam 17 bulan terakhir pada pekan lalu.
"Kecemasan bahwa pemerintah akan mengambil aksi untuk menahan penguatan won menyebabkan won melemah. Meski demikian, sejumlah investor masih bertaruh won akan menguat setelah bank sentral tak mengubah suku bunga acuannya," jelas Jeon Seung Ji, currency analyst Samsung Futures Inc diĀ Seoul.
Sekadar tambahan informasi, pada 11 Januari lalu, Gubernur Bank of Korea Kim Choong Soo menahan suku bunga acuan di level 2,75%. Pada saat itu, Soo juga bilang bahwa peranan bank sentral salah satunya adalah untuk mengontrol volatiliras mata uang melalui sejumlah operasi. Sebelumnya, pada 2 Januari, Menteri Keuangan Korsel Bahk Jae Wan mengutarakan kecemasannya mengenai pergerakan di pasar mata uang. Kemungkinan, pihak Kemenkeu akan memperkenalkan kebijakan untuk memangkas volatilitas won.
Catatan saja, di sepanjang tahun lalu, won perkasa 8,3% dan menjadi mata uang utama dengan performa terbaik di antara 11 mata uang Asia yang paling sering ditransaksikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News