Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini
WELLINGTON. Euro mencetak rekornya lagi terhadap dollar Amerika Serikat (AS), tertinggi sejak 16 bulan belakangan. Hal ini dipicu spekulasi investor kalau pekan ini European Central Bank (ECB) memberi sinyal kenaikan suku bunga lagi. Hal itu mungkin dilakukan untuk meningkatkan daya tarik aset kawasan Euro.
Mata uang ini memperoleh keuntungan terhadap yen sejak bulan lalu, sebelum adanya laporan Eropa tentang inflasi harga produksi kedepan yang diperkirakan merupakan yang tercepat dalam 2 tahun. Sementara, dollar AS sudah 1 bulan melemah terhadap yen karena kekhawatiran The Federal Reserve akan terus mempertahankan suku bunganya mendekati nol.
"Retorika yang dibaca dari pejabat ECB pun menunjukkan bahwa mereka siap untuk kenaikan lanjutan suku bunga sebelum akhir tahun", kata Khoon Goh, Head of Market Economics and Strategy at ANZ National Bank Ltd., di Wellington. Tindak lanjut kenaikan suku bunga untuk mengantisipasi kekhawatiran inflasi dan menjaga pesona euro.
Mata uang euro naik ke US$ 1,4843 per euro, pada pukul 9.39 a.m di Tokyo, di mana hari sebelumnya ada di posisi US$ 1,4807 per euro di New York. Sebelumnya, euro pernah menguat ke US$ 1,4882 per euro, pada 28 April, dan merupakan yang terkuat sejak Desember 2009. Adapun, terhadap yen, euro menguat ke 120,24 yen dari 120,22 yen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News