Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Sudah dua hari terakhir, euro melemah terhadap sejumlah mata uang dunia. Krisis utang yang kian memburuk di Eropa masih menjadi pemicu utamanya.
Asal tahu saja, kondisi di ekonomi di Eropa saat ini memang tengah dilanda prahara utang, Menteri Keuangan Yunani George Papaconstantinou mengatakan, saat ini negaranya tengah mendiskusikan untuk melakukan restrukturisasi utang. Sementara, sejumlah bank sentral di Eropa memberikan sinyak akan memperketat kebijakan moneter tahun ini ditengah tingginya angka inflasi. Pengetatan kebijakan sebelumnya sudah dilakukan China dengan menaikkan rasio Giro Wajib Minimum perbankan.
"Perekonomian Eropa memiliki banyak resiko. Meskipun ekonomi Jerman kuat, namun tidak demikian halnya dengan sejumlah negara Eropa lain. Mereka harus menaikkan tingkat suku bunganya," jelas Adrian Mowat, chief Asia and emerging market strategist JPMorgan Chase & Co.
Euro melemah atas 14 dari 16 mata uang utama dunia. Pada pukul 13.13 waktu Tokyo, euro melemah ke posisi US$ 1,4384 per dollar. Sementara, euro keok menjadi 119,37 yen dari 119,96 yen pada minggu lalu. Sedangkan dollar ditransaksikan pada posisi 82,98 yen dari 83,13 yen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News