Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Spekulasi bank sentral akan mengintervensi dengan membatasi volatilitas telah menyeret rupiah turun dari posisi terkuat tujuh tahun terakhir.
Nilai tukar rupiah melemah 0,1% ke posisi Rp 8.653 per dollar AS, pada 17.30 WIB. Tadi pagi, mata uang Garuda ini menyentuh Rp 8.637 per dollar AS, level terkuat sejak 28 April 2004.
Data Bank Indonesia menunjukkan, cadangan bersih dana asing naik menjadi US$ 105,71 miliar pada akhir Maret, dari US$ 99,62 miliar pada akhir Februari.
Kepala perdagangan valas PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto menyebut, target bank sentral adalah untuk meredam volatilitas. "Dengan lebih banyak cadangan dana asing, BI memiliki amunisi untuk campur tangan dalam pasar dan memastikan rupiah tidak terapresiasi terlalu cepat," ujarnya.
Analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan, BI akan mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah di 6,75%.
"Investor berharap BI mempertahankan suku bunga, besok, dan membiarkan rupiah menguat," sebut Linda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News