Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
TOKYO. Reli bursa saham Jepang mulai melemah siang ini. Itu terjadi setelah Standard & Poor's memangkas proyeksi peringkat utang negara tersebut karena menilai proses rekosntruksi pasca gempa akan membutuhkan biaya besar.
Pada awal perdagangan, indeks Nikkei 225 melejit kencang hingga mencapai 1,8%. Namun hingga pukul 12.56 waktu Tokyo, posisinya hanya naik 0,9% ke level 9.647,08. Adapun, indeks Topix reli 0,4% ke 837,16.
S & P memangkas proyeksi peringkat utang Jepang dari stabil menjadi negatif. Hal ini disebabkan biaya rekonstruksi akan menambah utang pemerintah menjadi yang terbesar di antara negara-negara maju lainnya. S & P memprediksi pembangunan kembali di negara ini akan memakan biaya hingga 50 triliun yen atau setara US$ 613 miliar.
Tercatat, pasca gempa mengguncang Jepang pada 11 Maret lalu, indeks Topix sudha terkoreksi 10%. Pasalnya, selain melumpuhkan pembangkit listrik tenaga nuklir, gempa juga mengganggu produksi emiten seperti Toyota Motor Corp hingga produsen chip semacam Renesas Electronics Corp.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News