kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Indeks S&P 500 tergelincir setelah data penggangguran yang suram dirilis


Kamis, 30 April 2020 / 23:16 WIB
Indeks S&P 500 tergelincir setelah data penggangguran yang suram dirilis
ILUSTRASI. The Wall Street sign is pictured at the New York Stock exchange (NYSE) in the Manhattan borough of New York City, New York, U.S., March 9, 2020. REUTERS/Carlo Allegri


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Indeks S&P 500 dan Dow Jones tergelincir pada perdagangan hari Kamis (30/4) setelah laporan jumlah pengangguran yang suram di AS pada bulan ini diumumkan. Namun laporan pendapatan kuartal I 2020 dari Facebook dan Tesla yang meningkat menyokong indeks Nasdaq.

Mengutip Reuters, pada pukul 10.21 waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Averaget turun 216,97 poin atau 0,88% ke level 24.416,89. Indeks S&P 500 turun 18,52 poin atau 0,63% ke 2.929,00.

Sementara Indeks Nasdaq Composite turun 3,74% atau hampir datar pada 8.910,97 yang ditopang oleh kenaikan saham Facebook 5,9%, setelah raksasa media sosial itu membukukan pendapatan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.

Baca Juga: Masuki sore hari, harga emas spot menguat 0,15% ke US$ 1.716 per ons troi

Sembilan dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah, tetap penurunan terdalam dipimpin sektor real estate dan sektor konsumen.

Departemen Tenaga Kerja AS  merilis pada hari Kamis bahwa jumlah pengangguran mencapai 3,84 juta  orang untuk minggu yang berakhir 25 April 2020. Jumlah ini lebih tinggi dari perkiraan ekonom yang sebesar 3,5 juta orang.

Pengumumkan ini disampaikan sehari setelah data mengkonfirmasi kontraksi terbesar untuk ekonomi AS pada kuartal pertama sejak Resesi Hebat.

"Sebagian besar data ini dipandang sebagai sesuatu yang sudah kami terima begitu saja," kata Art Hogan, kepala strategi pasar di National Securities di New York.

"Kami tahu bahwa data ekonomi, terutama yang berkaitan dengan tenaga kerja, adalah buruk dan akan menjadi lebih buruk," tambahnya.

Baca Juga: Menguat ke Rp 15.035 per dolar, rupiah paling perkasa di Asia

Bank Sentral AS, Federal Reserve berjanji pada hari Rabu untuk memperluas program darurat untuk menghidupkan kembali pertumbuhan tetapi memupus harapan untuk rebound cepat, mengatakan ekonomi bisa merasakan beban ketakutan konsumen dan jarak sosial selama setahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×