kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Soal target 75 IPO, APEI: Utamanya kualitas bukan kuantitas


Jumat, 01 Maret 2019 / 19:40 WIB
Soal target 75 IPO, APEI: Utamanya kualitas bukan kuantitas


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan jumlah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) tahun ini bisa mencapai 75 perusahaan.

Kendati demikian, jika melihat data BEI hingga bulan Februari, baru ada enam perusahaan yang melantai di bursa. Adapun lima perusahaan tercatat di bulan Januari 2019 dan satu perusahaan tercatat di bulan Februari 2019.

Enam emiten baru tersebut adalah PT Sentra Food Indonesia Tbk (FOOD), PT Pollux Investasi Internasional Tbk (POLI), PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), PT Nusantara Properti Internasional Tbk (NATO), PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) dan PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA).

Menanggapi kondisi tersebut, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Octavianus Budiyanto mengatakan, pihaknya lebih menitikberatkan pada kualitas dari emiten dibandingkan dengan sekedar angka kuantitatif.

“Semester I ini masih sedikit mungkin masih menunggu agenda poltik pemilu terus lajut dengan puasa dan lebaran. Harus banyak melakukan pendekatan ke perusahaan-perusahaan besar oleh bursa bersama perusahaan efek,” kata Octavianus kepada Kontan.co.id, Jumat (1/3).

Pria yang menjabat sebagai direktur utama Kresna Sekuritas ini mengatakan, kualitas yang dimaksud secara umum adalah perusahaan yang mempunyai pangsa pasar yang besar dan keunikan dibandingkan dengan kompetitor. Memiliki pertumbuhan yang stabil di atas 20%. “Ujung-unjungnya dari semua itu adalah pendapatan dan laba yang naik signifikan,” ujarnya.

Kualitas tersebut yang juga akan menarik harga sahamnya sehingga investor pun akan merasakan manfaat berlebih dari investasi di saham tersebut.

Octavianus menjelaskan lebih lanjut, untuk Kresna Sekuritas sudah ada mandat untuk melakukan IPO. Yang terhangat adalah Bali United. Selain itu ada tiga perusahaan lain yang bergerak di bidang karton dan teknologi finansial (tekfin). “Range fund raise sekitar Rp 150 miliar sampai Rp 300 miliar,” ujar Octavianus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×