kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Soal suku bunga, The Fed kembali tegaskan akan bertindak sebagaimana mestinya


Minggu, 08 September 2019 / 07:35 WIB
Soal suku bunga, The Fed kembali tegaskan akan bertindak sebagaimana mestinya
ILUSTRASI. Jerome Powell


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - ZURICH. The Federal Reserve AS kembali menegaskan akan terus bertindak "sebagaimana mestinya" untuk mempertahankan ekspansi ekonomi Amerika Serikat (AS).

“Kewajiban kami adalah menggunakan instrumen kami untuk mendukung ekonomi, dan itulah yang akan terus kami lakukan,” kata Ketua Fed Jerome Powell di Universitas Zurich seperti dikutip Reuters, Jumat (6/9).

Pada 17-18 September nanti, para pembuat kebijakan The Fed akan menggelar pertemuan untuk memutuskan suku bunga.

Baca Juga: The Fed: Ketidakpastian perdagangan hapus produksi global senilai Rp 12.070 triliun!

Kata-kata Powell yang hati-hati tersebut mencerminkan adanya perpecahan dalam tubuh bank sentral AS tentang cara terbaik untuk merespons ekonomi di mana pasar kerja dan pengeluaran konsumen kuat, tetapi meningkatnya ketegangan perdagangan antara Beijing dan Washington, kemungkinan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, dan perlambatan ekonomi global yang meluas, akan menimbulkan risiko bagi ekonomi AS.

Presiden Fed St. Louis James Bullard, misalnya telah menyerukan pemangkasan suku bunga setengah persentase poin untuk mengatasi risiko perang perdagangan dan membawa tingkat kebijakan Fed lebih sesuai dengan ekspektasi pasar.

Baca Juga: Brexit tanpa kesepakatan akan menimbulkan kerusakan yang sangat besar

Sementara itu, pasar keuangan bertaruh para pembuat kebijakan Fed akan menurunkan suku bunga seperempat poin pada bulan ini.

Powell mengatakan para pembuat kebijakan The Fed akan mengawasi dengan cermat risiko geopolitik, kondisi keuangan, dan data ekonomi lain yang masuk saat mereka mempertimbangkan apa yang harus dilakukan.

Pejabat Fed terutama berfokus pada apakah penurunan dalam pengeluaran bisnis dan penurunan manufaktur yang disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian perdagangan akan menyebar ke bagian lain dari ekonomi AS.

Baca Juga: Kenaikan tarif impor gerus laba, perusahaan Asia memilih pulang kampung

Aktivitas pabrik menurun pada bulan Agustus 2019 ketika Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor dari China, dan China melakukan pembalasan.

Penelitian The Fed yang diterbitkan awal pekan ini memperkirakan bahwa ketidakpastian perdagangan dapat mencukur sekitar US$ 200 miliar dari produk domestik bruto (PDB) AS pada awal 2020, karena perusahaan menunda investasi.

Ada beberapa tanda ketidakpastian ekonomi tersebut diterjemahkan menjadi kehilangan pekerjaan. Pertumbuhan pekerjaan AS melambat lebih dari yang diharapkan pada Agustus 2019.  Tetapi kenaikan upah yang kuat dan rebound dalam jam kerja menunjukkan ketahanan ekonomi.

Baca Juga: Ramalan BNP Paribas: The Fed pangkas suku bunga 4 kali lagi, emas tembus US$ 1.600

Powell, yang berbicara beberapa jam setelah laporan pekerjaan AS dirilis, berharap AS dan ekonomi dunia akan terus tumbuh moderat dan akan menghindari resesi.

Tetapi ada juga tanda-tanda yang meresahkan di pasar keuangan, terutama inversi kurva imbal hasil US Treasury, yang secara historis menunjukkan resesi 18 bulan hingga dua tahun ke depan.

Suku The Fed yang sekarang di level 2% hingga 2,25%, melebihi imbal hasil pada hampir semua US Treasury.

Trump yang terus menyerukan agar The Fed menurunkan suku bunga pada Jumat (6/8), mengatakan para pembuat kebijakan The Fed salah menaikkan suku bunga di tahun lalu.

Baca Juga: Benarkah resesi AS akan segera terjadi? Penasihat ekonomi Trump mulai cemas

Powell sendiri membantah keputusan soal bunga karena mempertimbangkan pemilihan presiden tahun 2020 mendatang.

"Faktor-faktor politik sama sekali tidak memainkan peran dalam proses kami, dan rekan-rekan saya. Sya tidak akan menolerir upaya apa pun untuk memasukkan politik dalam pengambilan keputusan atau diskusi kami. Kami akan bertindak sebagaimana mestinya untuk mempertahankan ekspansi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×