kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ramalan BNP Paribas: The Fed pangkas suku bunga 4 kali lagi, emas tembus US$ 1.600


Rabu, 04 September 2019 / 13:39 WIB
Ramalan BNP Paribas: The Fed pangkas suku bunga 4 kali lagi, emas tembus US$ 1.600
ILUSTRASI. Emas batangan


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. BNP Paribas SA memprediksi harga emas dunia akan melonjak ke atas level US$ 1.600 per troy ounce. Melansir Bloomberg, prediksi itu didasarkan pada kemungkinan dilakukannya pemangkasan suku bunga acuan sebanyak empat kali lagi oleh The Federal Reserve untuk mengatasi perlambatan dan penurunan ekonomi akibat perang dagang dengan China. BNP Paribas juga meramal, emas akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam beberapa bulan ke depan. 

Menurut Harry Tchilingurian, head of commodity research BNP Paribas dalam risetnya, harga emas akan mendapatkan keuntungan seiring langkah The Fed untuk memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin selama empat kali antara bulan September hingga Juni 2020. "Seiring turunnya tingkat yield dalam setiap pemangkasan suku bunga, suku bunga riil akan bergerak dan bertahan di teritori negatif, sehingga meningkatkan pamor emas," urainya seperti yang dikutip Bloomberg. 

Baca Juga: Harga emas masih turun 0,29% di level US$ 1.542,67 per ons troi

Harga emas sudah melonjak tinggi di sepanjang tahun ini akibat meningkatnya permintaan aset-aset haven karena perang dagang AS-China memukul pertumbuhan ekonomi global. Hal itu juga mendorong bank sentral dunia, termasuk the Fed, untuk mengadopsi kebijakan yang lebih akomodatif. 

Pada Juli, penentu kebijakan di AS memangkas biaya pinjaman untuk kali pertama dalam sepuluh tahun terakhir. The Fed diprediksi akan melakukan langkah yang sama pada pertemuan rutinan mereka yang akan digelar pada 17-18 September mendatang. Seiring dengan itu, investor sudah menaikkan kepemilikannya atas exchange traded fund (ETF) emas. 

"Perang dagang sepertinya belum akan diselesaikan dengan cepat. Dalam konteks ini, emas kembali berfungsi sebagai aset-aset safe haven dan kepemilikan ETF saat ini mengalami peningkatan ke level tertinggi sejak 2012," jelas Tchilinguirian.

Baca Juga: Harga Emas Antam Mencapai Rekor Tertinggi di Rp 775.000


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×