kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SMGR utangi anak usaha Rp 3,55 triliun


Rabu, 11 Juni 2014 / 05:45 WIB
SMGR utangi anak usaha Rp 3,55 triliun
ILUSTRASI. Cara Perpanjang SIM Akhir Pekan, Jadwal SIM Keliling Jakarta Hari Ini 14/1/2023


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa, Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk terus memacu ekspansi bisnisnya. Emiten bersandi SMGR ini menyiapkan dana untuk menyokong proyek anak usahanya, PT Semen Gresik.

Saat ini, Semen Gresik tengah membangun pabrik semen di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Proyek tersebut menelan total investasi mencapai Rp 5,07 triliun.

Demi mendukung anak usahanya, Semen Indonesia berkomitmen mengucurkan pinjaman ke Semen Gresik senilai maksimal Rp 3,55 triliun. Jumlah itu setara 70% dari total investasi pembangunan pabrik yang mencapai Rp 5,07 triliun.

Atas pinjaman itu, SMGR menetapkan tingkat bunga sesuai suku bunga rata-rata deposito berjangka tiga bulanan yang berlaku di Bank Mandiri, Bank BNI dan Bank Rakyat Indonesia (BRI), ditambah 3,5%.

Rata-rata bunga deposito di tiga bank tersebut berkisar 5%-6%. Ini berarti, bunga pinjaman yang dipatok sebesar 8,5%-9,5%. Utang tersebut bertenor delapan tahun sejak perjanjian pinjaman diteken, yakni pada 2 Juni 2014.

SMGR mungkin akan mengambil kas internal sebagai sumber pendanaan anak usahanya itu. "Kami masih memiliki kas yang belum digunakan. Ini bisa dipinjamkan ke anak usaha dan ada bunganya. Kami ingin memanfaatkan dana di holding untuk kinerja grup," terang Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR, kepada KONTAN, Selasa (10/6).

Pada kuartal I 2014, SMGR mencatatkan kas dan setara kas mencapai Rp 4,62 triliun. Dari situ, dana berbentuk deposito berjangka milik SMGR senilai Rp 3,99 triliun.

Pabrik semen di Rembang mulai dibangun pada 2015 dan diharapkan rampung pada kuartal III 2016. Pabrik ini dirancang memiliki kapasitas 3 juta ton per tahun. Pembangunan pabrik ini demi menjamin pasokan semen sehingga dapat mempertahankan pangsa pasar. Hingga April 2014, SMGR masih menguasai pasar semen domestik sebesar 43,91%.

Budi Rustanto, analis Valbury Asia Securities, dalam riset per 9 Mei 2014, menilai prospek SMGR tetap positif. Proyek pabrik Rembang adalah satu dari beberapa faktor pendorong SMGR. Budi merekomendasikan buy SMGR dengan target harga Rp 17.000 per saham. Harga saham SMGR kemarin ditutup naik 1,67% menjadi Rp 15.250 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×