kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Ini kata analis soal ekspansi SMGR ke Bangladesh


Selasa, 27 Mei 2014 / 18:33 WIB
Ini kata analis soal ekspansi SMGR ke Bangladesh
ILUSTRASI. Para wajib militer Rusia dipanggil untuk dinas militer berjalan di sepanjang peron sebelum menaiki kereta saat mereka berangkat ke garnisun di stasiun kereta api di Omsk, Rusia 27 November 2022.


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Hendra Gunawan

AKARTA. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) tengah giat berekspansi ke luar negeri. Setelah membuat perusahaan gabungan di Vietnam, kini SMGR menyasar akuisisi perusahaan di Bangladesh.

Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mengatakan, rencana akuisisi yang SMGR tempuh bisa mendatangkan keuntungan bagi perseroan dalam jangka waktu setahun saja. Adapun, ekspansinya ke Bangladesh ini terbilang positif.

Karena di sana banyak bangunan yang runtuh, dan membuat pemerintahnya mengeluarkan kebijakan pembangunan infrastruktur. “Sehingga ini bisa meningkatkan kebutuhan semen,” ujar Kiswoyo.

Selain itu, ia menyebut bahwa jika proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) berjalan lancar, kebutuhan semen domestik bisa meningkat lebih dari 25% dalam 5 tahun ke depan.

Apabila itu benar terjadi, maka produksi para perusahaan semen domestik tak akan mampu memenuhi peningkatan permintaan tersebut. Nah, nantinya SMGR yang akan sanggup memenuhi suplai semen dengan mendatangkannya dari pabrik luar negeri.

Hanya saja, menurut Kiswoyo, realisasi MP3EI tahun ini cenderung tertahan karena pengurangan anggaran pemerintah. Dia pun memprediksi, pendapatan dan laba SMGR tak akan naik melebihi 10% tahun ini.

Saham SMGR tutup di harga Rp 15.000. Kiswoyo pun merekomendasikan buy on weakness dengan target harga Rp 22.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×