Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 400 juta di tahun ini. Meski begitu, emiten pelat merah ini merasa tak akan menyerap penuh rencana anggarannya.
"Mungkin bisa 80% sampai 90%," ungkap Direktur Utama SMGR, Dwi Sutjipto, Senin (18/8).
Sampai akhir bulan lalu, SMGR telah menyerap 60% capex atau senilai US$ 240 juta. Adapun, penggunaan belanja modal itu adalah untuk pembangunan pabrik Indarung VI di Padang, beberapa proyek grinding plant di Dumai, dan konservasi energi. Dwi bercerita bahwa pihaknya baru memulai konservasi energi untuk pemanfaatan gas buang.
Tadinya, SMGR menganggarkan dana lebih dalam capex untuk berekspansi ke Myanmar. Untuk itu, investasi yang dianggarkan yakni sekitar US$ 100 juta sampai US$ 200 juta. Namun ternyata, tahapannya belum bisa berlangsung dalam waktu dekat ini. Dwi bilang, aksi tersebut paling lambat akan dilakukan di kuartal pertama tahun depan.
Selain itu, SMGR juga berencana meningkatkan kapasitas produksi semennya di Vietnam. Saat ini, kapasitas produksinya di negara tersebut yakni 1,5 juta ton per tahun. Lalu di tahun depan, SMGR akan memulai penambahannya menjadi 2,5 juta ton per tahun. Untuk ini, investasi yang perlu dirogoh yakni Rp 2,5 triliun menjadi Rp 3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
