Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berancang-ancang mengembangkan jaringan di luar negeri. SMGR mengepakkan sayap global melalui Semen Indonesia Internasional (SII). Perusahaan ini dirancang menjadi holding bagi operasi emiten semen pelat merah ini di luar negeri.
Direktur Keuangan SMGR, Darmawan Junaidi menyebutkan, SMGR tengah menjajaki sejumlah opsi pendanaan untuk mengembangkan SII. Kelak, SII akan berfungsi sebagai katup bagi SMGR. Apabila pasokan berlebih, maka SII akan bertugas memasarkan produk SMGR ke luar negeri.
Sebaliknya, jika pasokan SMGR tidak cukup maka SII bertugas mencari semen untuk memenuhi permintaan di dalam negeri. "Sebenarnya Semen Indonesia International itu sudah dibentuk, tinggal menunggu secara resmi untuk badan hukumnya saja," ujar dia, Jumat (10/6) akhir pekan lalu.
Seperti diketahui, SMGR membutuhkan dana senilai Rp 30 triliun untuk keperluan ekspansi dalam lima tahun ke depan. SMGR akan mendanai beberapa proyek strategis jangka menengah. Pada tahun ini, sudah ditarik Rp 300 miliar untuk Pabrik Indarung IV.
Selain itu, Darmawan mengatakan nantinya SMGR bisa mengundang investor strategis untuk masuk dalam bentuk equity participation. Salah satu proyek strategis selain pembangunan pabrik domestik, SMGR akan menyasar beberapa pasar baru di luar negeri. Australia dan Afrika bagian selatan juga menjadi opsi pasar yang cukup potensial.
Oleh karena itu, peran SII ke depan sangat strategis bagi SMGR. Apalagi, saat ini SMGR memiliki anak usaha yang beroperasi di Vietnam, yang mampu memenuhi kebutuhan semen di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
"Kami juga akan memanfaatkan pasar modal yang kondusif dengan menerbitkan corporate bonds, MTN jangka pendek dan lebih bilateral sehingga tidak terlalu terbuka untuk sasaran investornya," tutur Darmawan.
Belum IPO
Yang jelas, SMGR dalam jangka pendek dan menengah belum berniat untuk mendorong anak usahanya masuk pasar modal Indonesia melalui initial public offering (IPO). Saat ini, skema pendanaan yang akan dilakukan masih cukup untuk membiayai beberapa proyek besar Semen Indonesia.
Apalagi fund raising untuk proyek-proyek tersebut diperkirakan lebih cepat dibandingkan target semula lima tahun, mengingat saat ini sudah banyak pihak yang menawarkan pinjaman. Pada pekan lalu, SMGR melalui anak usahanya PT Semen Gresik mendapatkan fasilitas pinjaman kredit dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 3,96 triliun.
SMGR akan menggunakan utang tersebut untuk membiayai proyek pabrik Rembang, Jawa Tengah dan pembiayaan modal kerja operasional ketika pabrik itu beropeerasi. Pinjaman Bank Mandiri saat ini sebesar Rp 3,46 triliun berupa kredit investasi dan Rp 500 miliar sisanya adalah kredit modal kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News