kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SMF targetkan penerbitan EBA sekitar Rp 2,2 triliun di tahun ini


Senin, 25 Maret 2019 / 16:43 WIB
SMF targetkan penerbitan EBA sekitar Rp 2,2 triliun di tahun ini


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF berencana menerbitkan Efek Beragun Aset dengan target sekitar Rp 2,2 triliun pada tahun ini.

Walau belum bisa memberi kepastian waktu penerbitan, Direktur SMF Heliantopo mengatakan, SMF tidak menutup kemungkinan akan merilis EBA konvensional sekaligus EBA berprinsip syariah di tahun ini. “Sekarang masih kami godok rencana penerbitan EBA syariah,” katanya, Senin (25/3).

Ia menambahkan, porsi EBA dalam total pendanaan yang dihimpun SMF sepanjang tahun ini sebenarnya masih tergolong rendah. Bila dibandingkan, SMF juga menargetkan penerbitan surat utang sebesar Rp 10 triliun pada tahun ini.

Heliantopo menjelaskan, bagi SMF, tantangan penerbitan EBA baik konvensional maupun syariah adalah memperoleh aset Kredit Perumahan Rakyat (KPR) yang dapat disekuritisasikan. Ini mengingat seleksi aset KPR tergolong ketat dan hanya KPR terbaik saja yang layak dijadikan aset bagi EBA.

Dalam mekanismenya, SMF akan membeli aset KPR dari perbankan yang biasa menyalurkan KPR. Kemudian, SMF akan menjual aset KPR tersebut dalam bentuk EBA kepada para investor di pasar modal. 

“Karena aset yang disekuritisasikan merupakan KPR terbaik, beberapa perbankan agak susah jual itu,” ujarnya.

Selain itu, karena EBA merupakan produk baru di pasar modal, sosialisasi kepada investor juga masih menjadi tantangan. Basis investor EBA pun belum sebesar instrumen-instrumen investasi lainnya.

Terlepas dari itu, Heliantopo menyebut EBA tetap menjadi instrumen yang prospektif bagi investor lantaran aset yang disekuritisasikan berkualitas dan aman. 

SMF sejak 2009 silam, telah berkali-kali menerbitkan EBA yang seluruhnya mendapat peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×