Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Siread Produce Tbk (SIPD) memiliki utang jangka pendek yang bakal jatuh tempo 24 Agustus mendatang. Utang ini berasal dari fasilitas kredit dari Bank BNI dengan total nilai utang Rp 475,64 miliar dan memiliki tingkat suku bunga 10% per tahun.
Budiardjo Tek, Direktur Utama SIPD mengatakan, utang tersebut untuk menutup kebutuhan modal kerja perusahaan. "Karena ini modal kerja, jadi tagihan utang ini bisa terus di roll over," imbuhnya seusai kegiatan RUPS SIPD, Rabu (17/7).
Ia menambahkan, jika ingin terus di roll over, maka manajemen wajib memenuhi persyaratan yang diberikan kreditur, dalam hal ini Bank BNI. Beberapa syarat yang diwajibkan itu adalah; manajemen wajib menjaga rasio utang atau debt to equity ratio (DER) maksimal 1,3 kali, dan pencapaian net profit margin minimal 3% dalam tiga tahun mendatang jika tagihan utangnya ingin terus di roll over.
Nah, menyoal DER total liabilitas dan ekuitas SIPD, pada kuartal I 2013 masing-masing tercatat Rp 1,78 triliun dan Rp 1,28 triliun. Artinya, DER SIPD pads periode itu sebanyak 1,4 kali. Bandingkan dengan posisi liabilitas dan ekuitas SIPD pada periode yang sama tahun sebelumnya, masing-masing Rp 2,02 triliun dan Rp 1,28 triliun. Dengan kata lain, DER SIPD pada kuartal I 2012 sebanyak 1,6 kali.
Lalu, bicara soal net profit margin, pada kuartal I tahun ini posisi laba bersih SIPD ada di angka Rp 3,51 miliar dengan posisi penjualan bersih ada di angka Rp 1,11 triliun. Artinya, not profit margin SIPD sebesar 0,3%.
Jika manajemen bisa menjaga performanya, minimal seperti saat ini saja, maka net profit margin SIPD sampai akhir tahun nanti 1,2%. Jika diproyeksikan hingga tiga tahun mendatang, maka net profit margin SIPD bisa mencapai 3,6%. "Kami tidak memiliki masalah dengan utang, dan kami tidak pernah telat membayar tagihan," pungkas Budiardjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News