Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Optimisme bakal terpecahkannya kebuntuan bailout Yunani menopang mata uang Asia, termasuk rupiah. Dalam perdagangan tiga hari terakhir, rupiah cenderung menguat.
Rupiah bertahan di level perdagangan kemarin di Rp 8.541 per dollar AS, hingga pukul 5 sore di Jakarta. Bahkan, pada perdagangan siang, mata uang Garuda ini sempat menguat di level Rp 8.525 per dollar AS.
Sentimen positif investor muncul seiring kesepakatan pemimpin Perancis dan Jerman untuk memecahkan kebuntuan terkait paket bailout Yunani. Hal ini mendorong permintaan aset emerging market.
Nilai tukar rupiah sudah menguat 5,2% di tahun ini, seiring mengalirnya dana asing ke pasar saham Indonesia sebesar US$ 2,5 miliar, lebih dari jumlah yang mereka jual. Adapun, dana asing di surat utang negara juga meningkat 2,9% pada bulan ini yaitu mencapai Rp 241,76 triliun hingga 18 Juli.
Ekonom United Overseas Bank Ltd. Ho Woei Chen menilai, kesepakatan atas Yunani berdampak positif pada mata uang Asia, karena itu akan meningkatkan sentimen pasar untuk mengambil risiko (risk appetite). "Kenaikan rupiah sejalan dengan sentimen umum pada mata uang Asia," ujarnya.
Hari ini, harga obligasi pemerintah naik. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan imbal hasil obligasi negara yang berakhir Juli 2021 turun tujuh basis poin menjadi 7,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News